Sidoarjo, Ruang.co.id – Di sudut-sudut kecil Desa Kletek, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, senyum merekah dari balik dinding warung yang kini tampil lebih cerah.
Ini bukan sekadar renovasi fisik, melainkan sebuah injeksi harapan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui program Bedah Warung Rakyat.
Inisiatif yang digagas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro ini menargetkan renovasi 800 warung rakyat tahun ini, dengan masing-masing penerima mendapatkan suntikan dana Rp5 juta.
Bupati Sidoarjo, Subandi, turun langsung ke lapangan pada Rabu (27/8/2025) untuk memastikan program berjalan optimal.
Dalam tinjauannya, ia melihat langsung dampak positif dari bantuan tersebut.
“Kami ingin warung-warung rakyat ini lebih berdaya saing. Tahun depan anggaran kita naikkan, agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) semakin kuat dan bisa menghidupi keluarganya,” tegas Subandi, memberikan angin segar bagi para pelaku usaha kecil.
Ia berencana menaikkan bantuan menjadi Rp10 juta per warung pada tahun depan. Tak hanya itu, Subandi juga menawarkan solusi bagi permasalahan modal yang sering menjerat UMKM.
Pemkab Sidoarjo membuka akses pinjaman dengan plafon Rp5 juta hingga Rp50 juta, menawarkan bunga yang sangat ringan, hanya 2 persen per tahun.
Angka ini setara dengan 0,16 persen per bulan, sebuah terobosan yang memudahkan pelaku usaha. “Silakan dimanfaatkan, ini kesempatan baik bagi UMKM,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, Edi Kurniadi, menjelaskan efektivitas program ini.
“Dengan bantuan ini, warung-warung rakyat bisa lebih rapi, layak, dan mampu menarik lebih banyak pembeli. Tahun depan peningkatan bantuan menjadi Rp10 juta tentu akan semakin mendorong UMKM naik kelas,” ujarnya.
Cerita nyata datang dari tangan-tangan yang merasakan langsung manfaatnya. Atik, salah satu pemilik warung, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
“Warung saya jadi lebih bagus dan pembeli makin banyak. Terima kasih Pak Bupati dan Pemkab Sidoarjo. Semoga ke depan lebih banyak lagi bantuan untuk usaha kecil seperti kami,” ungkapnya penuh rasa syukur.
Senada dengan Atik, Siti Asfiyah juga merasakan dampak signifikan. “Bantuan ini meringankan kami, apalagi ada akses pinjaman modal bunga rendah. Sangat membantu untuk mengembangkan usaha,” katanya.
Kedua kisah ini menjadi bukti nyata bahwa bantuan pemerintah, sekecil apa pun, mampu memantik api semangat dan mengubah nasib.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari DPRD Sidoarjo, yang menurut Bupati Subandi, berperan penting dalam kelancaran pelaksanaan.
“Dengan dukungan legislatif semua program ini bisa berjalan lancar dan baik,” ujarnya.
Kolaborasi ini menunjukkan sinergi positif antara eksekutif dan legislatif demi kesejahteraan rakyat.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI menunjukkan bahwa UMKM menyumbang sekitar 60,5% terhadap PDB nasional dan menyerap 96,9% dari total tenaga kerja.
Dengan program seperti Bedah Warung Rakyat, Sidoarjo tidak hanya merenovasi bangunan, tetapi juga membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dari tingkat paling dasar.
Ini adalah langkah visioner yang menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi rakyat adalah kunci utama menuju kemandirian.
Program ini tidak hanya memberi ikan, tetapi juga kail untuk memancing rezeki bagi keluarga kecil di Sidoarjo.
