Manajemen ABH Tegas Lawan Intimidasi: Aksi Demo ABH Dicurigai Direkayasa Sindikat Properti!

Demo ABH Surabaya
Kegiatan demonstrasi di lobby Apartemen Bale Hinggil Surabaya. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Lobby Apartemen Bale Hinggil (ABH) yang biasanya tenang, mendadak ramai pada Jumat, 2 Mei 2025. Aksi demonstrasi yang awalnya diklaim sebagai aspirasi penghuni, berubah menjadi sorotan publik setelah manajemen melontarkan pernyataan mengejutkan. Kuasa hukum PT. TKS secara tegas mempertanyakan motif terselubung di balik aksi ini, termasuk indikasi kuat permainan sindikat mafia properti dan kehadiran mencurigakan anggota DPRD PSI Surabaya.

Dalam siaran pers resminya, pengelola ABH mengungkap fakta krusial tentang upaya dialog yang justru ditolak oleh para pendemo. Ruang diskusi yang seharusnya menjadi media penyelesaian konflik secara damai, ternyata diabaikan oleh kelompok pengunjuk rasa. Yang lebih mengherankan, aksi ini dihadiri oleh anggota DPRD Kota Surabaya dari fraksi PSI Komisi C tanpa surat tugas resmi. “Kehadiran beliau kami pertanyakan, atas nama institusi atau kepentingan pribadi?” tegas perwakilan hukum ABH, menyiratkan ketidakberesan prosedural.

Analisis mendalam dari tim keamanan ABH mengungkap adanya pola tak lazim dalam aksi ini. Sejumlah oknum yang teridentifikasi bukan penghuni resmi, justru aktif memprovokasi massa. Mereka diduga kuat merupakan bagian dari jaringan mafia properti Surabaya yang kerap memanfaatkan konflik hunian untuk kepentingan tertentu. “Ini bukan sekadar demo, tapi ada unsur premanisme terorganisir,” tegas Oki Mochtar selaku Building Manager, merujuk pada aksi paksa masuk ke lobby tanpa izin.

Kehadiran anggota dewan dari PSI dalam unjuk rasa ini memantik pertanyaan besar. Tanpa surat tugas resmi dari lembaga terkait, posisinya dalam aksi demonstrasi menjadi bias. Manajemen ABH secara halus namun tegas menyiratkan kemungkinan keterlibatan oknum pejabat sebagai backing sindikat. “Kami menemukan pola yang mengarah pada permainan kotor mafia rusun,” ungkap pernyataan tersebut, mempertegas spekulasi tentang kolusi antara pihak tertentu dengan jaringan premanisme properti.

Baca Juga  Klarifikasi PT TKS: Isu Pajak Hingga Sertifikat SHMRS Apartemen Bale Hinggil

Di balik hiruk-pikuk demonstrasi, manajemen ABH konsisten menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan hunian yang aman. “Kami tidak akan kompromi dengan intimidasi dan intervensi ilegal,” tegas Oki Mochtar. Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bagi seluruh penghuni untuk tidak terprovokasi oleh aksi-aksi yang diduga merupakan bagian dari skema besar permainan mafia properti Surabaya.

Kasus ABH ini bukan fenomena tunggal. Beberapa tahun terakhir, Surabaya kerap menjadi ajang konflik serupa dengan modus operandi yang mirip: demo penghuni, infiltrasi oknum, dan dugaan keterlibatan pihak ketiga. Pola ini menguatkan tesis tentang adanya jaringan terstruktur yang sengaja menciptakan destabilisasi di sektor properti.