ruang

Di Balik Manusia dengan Banyak Kepribadian yang Menyayat Hati: “Gangguan Identitas Disosiatif”

Manusia dengan banyak kepribadian
Ilustrasi (sumber: pexels.cottonbro)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Kalian pasti sudah banyak dengar ada beberapa manusia dengan banyak kepribadian. Berita yang paling mengejutkan ketika ada seorang wanita yang memiliki 2.000 kepribadian. Dan baru-baru ini, di Indonesia juga ada wanita yang memiliki 9 kepribadian.

Berbagai macam “pribadi” di dalam tubuhnya yang terkadang memang tidak masuk akal selalu masyarakat kaitkan dengan “dunia lain”. Namun ternyata ada masalah serius dari masa lalunya yang sangat menyayat hati jika bisa digali dari masing-masing mereka.

Gangguan Identitas Disosiatif (DID), yang sebelumnya dikenal sebagai manusia dengan gangguan kepribadian ganda, adalah kondisi mental kompleks di mana seseorang memiliki dua atau lebih identitas berbeda yang secara bergantian mengendalikan perilaku mereka. Setiap identitas ini memiliki karakteristik, ingatan, dan pola perilaku yang unik.

Penyebab DID

Penyebab pasti DID masih belum sepenuhnya banyak orang pahami, namun trauma berat pada masa kanak-kanak sering orang kaitkan dengan kondisi ini. Trauma tersebut dapat berupa:

Pelecehan seksual

Pelecehan seksual merupakan tindakan yang sangat merugikan dan menyakitkan, baik secara fisik maupun emosional. Tindakan ini dapat berupa sentuhan yang tidak diinginkan, pemaksaan aktivitas seksual, atau paparan konten seksual yang tidak pantas.

Pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial. Dampak dari pelecehan seksual sangat luas, mulai dari trauma psikologis, gangguan tidur, hingga kesulitan menjalin hubungan interpersonal.

Kekerasan fisik

Kekerasan fisik melibatkan penggunaan kekuatan fisik untuk melukai orang lain. Bentuk kekerasan fisik dapat berupa pukulan, tendangan, atau penggunaan benda untuk menyerang.

Pengalaman kekerasan fisik yang berulang dapat menyebabkan luka fisik yang serius, serta trauma psikologis yang mendalam. Korban kekerasan fisik seringkali mengalami rasa takut, cemas, dan depresi.

Baca Juga  10 Alasan Mengapa Kita Tidak Dihormati Orang Lain

Pengabaian

Pengabaian merupakan bentuk maltreatment yang terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan perawatan dan kasih sayang yang ia butuhkan untuk tumbuh kembang secara sehat. Tindakan ini  dapat berupa pengabaian fisik, emosional, atau medis. Pengabaian fisik terjadi ketika anak tidak mendapatkan makanan, pakaian, atau tempat tinggal yang layak.

Tindakan pengabaian emosional terjadi ketika anak tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan dukungan emosional yang cukup. Pengabaian medis terjadi ketika anak tidak mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Pengabaian dapat menyebabkan gangguan perkembangan, masalah perilaku, dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial.

Trauma berat pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan seseorang mengembangkan mekanisme koping yang tidak sehat. Salah satunya adalah disosiasi, yaitu proses mental di mana seseorang memisahkan diri dari pengalaman traumatis. Disosiasi ini kemudian dapat berkembang menjadi DID sebagai cara untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional yang intens.

Gejala DID dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi beberapa gejala umum meliputi:

  • Hilangnya ingatan: Seseorang tidak dapat mengingat peristiwa penting atau informasi pribadi.
  • Perubahan perilaku: Tiba-tiba mengalami perubahan dalam cara berbicara, gaya berjalan, atau preferensi.
  • Suara dalam kepala: Mendengar suara yang berbeda dalam pikiran.
  • Depersonalisasi: Merasa terputus dari diri sendiri atau tubuh.
  • Derealisasi: Merasa lingkungan sekitar tidak nyata.

Pengobatan DID adalah proses yang panjang dan kompleks. Terapi psikologis, seperti psikoterapi, adalah pendekatan utama dalam pengobatan. Tujuan terapi adalah membantu individu memahami dan mengelola gejala mereka, serta mengintegrasikan berbagai identitas menjadi satu.

Pentingnya Dukungan Sosial

Dukungan dari keluarga, teman, dan kelompok pendukung sangat penting bagi individu dengan DID. Mereka dapat memberikan rasa aman dan membantu individu merasa lebih terhubung dengan orang lain.

Baca Juga  Antisipasi Gempa Megathrust dan Tsunami BPBD Pasang Sirine Dari Banyuwangi Sampai Pacitan

DID adalah kondisi mental yang kompleks dan membutuhkan perawatan profesional. Dengan dukungan yang tepat, manusia dengan banyak kepribadian atau DID ini dapat belajar untuk mengelola gejala mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik.