Sidoarjo, Ruang.co.id ā Tim evakuasi Basarnas kembali menemukan dan mengevakuasi empat korban lagi di zona hitam atau di sektor A3 dan sisi samping A2 lokasi reruntuhan bangunan Musalah dan asrama putra Ponpes Al Khoziny.
Temuan korban baru itu disampaikan Kolonel Nanang Sigit P.H., S.I.P., M.M., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) Kelas A Surabaya Basarnas, dalam jumpa Pers di posko tenda pusat informasi dan data korban, pada pukul 18.30 WIB Jumat (3/10/2025).
āPada sore hari ini (Jumat) secara beruntun pada pukul 17.15 WIB ditemukan satu korban lagi, kemudian pukul 17.20 WIB ditemukan 1 korban lagi dan update pada pukul 17.30 ditemukan korban lagi. Sehingga total hari ini ditemukan 8 korban,ā terang Nanang.
āEmpat korban tambahan yang baru ditemukan, juga dibawa ke Rumah Skit Bhayangkara Surabaya, guna dilakukan pemeriksaan post morten,ā tambahnya.
Saat ditemukan, kondisi keempat korban dalam keadaan utuh dan tubuhnya agak bengkak.
Lebih jauh ia menjelaskan proses penemuan dan evakuasi korban, sejumlah alat berat eskavator yang diterjunkan untuk membersihkan puing ā puing untuk membuka jalan titik korban saat ditemukan di sektor A2 dan A3.
Alat berat eskavator bekerja, bukan membersihkan atau memindahkan puing ā puing material bangunan gedung. Saat korban terlihat jelas, aktivitas eskavator berhenti sejenak kemudian dilakukan pengangkatan jenazah korban untuk dievakuasi ke tempat yang aman.
Terkait kondisi korban secara keseluruhan berjumlah 8 anak dalam keadaan tewas pada Jumat ini, lebih jauh diterangkan oleh Kolonel Emi Freezer tim Basarnas.
Freezer, sapaan akrabnya, menjabat Kasubdit RDPO dan KMM Direktorat Operasi Basarnas (sub-direktorat Pengarahan & Pengendalian Operasi Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia).
Ia menerangkan dari empat korban awal ditemukan, dua korban ditemukan di tempat wudhu dengan posisi telungkup tubuhnya tertindih cor bangunan di atasnya. Sedangkan dua korban lainnya ditemukan di selasar atau lorong di samping sektor A2 yang jaraknya tidak berjauhan, dengn dugaan dn perkiraan tewas usai kejadian bangunan runtuh.
āUntuk dua korban yang ditemukan di lorong, di jalur yang jadi lalu lalang tim evakuasi. Kenapa kedua korban ini tidak diketahui dan tidak terdeteksi alat tim evakuasi, karena besar kemungkinan kedua korban meninggal usai kejadian bangunan runtuh di hari pertama. Ditambah lagi pada hari pertama suasana di lokasi reruntuhan banyak orang berkerumun dan belum di sterilkan. Jadi alat pencarian korban tidak bisa dengan optimal mendeteksi korbannya,ā ungkap Freezer.
Sedangkan empat korban terbaru lagi, terang Freezer, ditemukan di titik lokasi sektor A3. Kata dia, delapan korban yang ditemukan dan berhasil dievakuasi, semua korban kondisi fisiknya dalam keadaan utuh, dan tubuhnya sudah menggelembung dan mengeluarkan bau busuk.
Dengan demikian, total korban yang ditemukan dan berhasil dievakuasi secara keseluruhan berjumlah 116 korban, dan total korban yang tewas sebanyak 13 anak.

