Ruang.co.id – Sebuah aksi perampokan brutal terjadi di siang bolong di Jalan Raya Krikilan, Driyorejo, Gresik, Senin (14/4). Pelaku yang terdiri dari empat orang berhasil melarikan Rp110 juta setelah menembak seorang warga yang berusaha membantu korban. Kejadian ini memicu kepanikan warga setempat, mengingat pelaku beroperasi dengan sikap terang-terangan di jam sibuk.
Peristiwa ini bermula ketika dua karyawan SPBU Damarasih, Junaidatur Rabiah (44) dan Hermanto, sedang mengantarkan uang hasil penjualan BBM ke Bank BRI KCP Karanglo. Mereka menggunakan sepeda motor Kawasaki, tanpa curiga bahwa gerak-gerik mereka sudah diawasi oleh pelaku.
Di tengah perjalanan, empat orang tak dikenal mengendarai dua motor matic tiba-tiba memepet mereka. Saat mencapai Jembatan Desa Krikilan, salah seorang pelaku langsung meraih tas hitam berisi uang Rp110 juta dari genggaman Rabiah. Warga sekitar yang melihat kejadian itu berteriak meminta tolong, menyebabkan uang tersebut berceceran di jalan.
Ibnu Sandi Kurniawan, seorang warga yang berinisiatif membantu, segera memunguti uang yang terjatuh. Namun, salah satu pelaku tiba-turun dari motor dan menembak kaki kanannya sebelum kabur bersama uang yang berhasil mereka kumpulkan kembali.
Kapolsek Driyorejo, Kompol Musihram, membenarkan insiden ini dan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. Korban tembakan, Ibnu Sandi, segera dilarikan ke RS Petrokimia Gresik untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, polisi tengah melacak identitas pelaku yang diduga telah mempelajari pergerakan korban sebelum beraksi.
Fakta bahwa pelaku berani beraksi di siang hari dengan menggunakan senjata api menunjukkan bahwa mereka bukanlah pemula. Polisi menduga pelaku telah melakukan pengamatan sebelumnya, mengingat mereka tahu persis bahwa korban membawa uang dalam jumlah besar. Modus serupa pernah terjadi di beberapa SPBU di Jawa Timur, di mana pelaku menargetkan pengiriman uang ke bank.
Bagi para pedagang atau karyawan yang sering membawa uang tunai dalam jumlah besar, disarankan untuk tidak melakukan perjalanan sendirian. Penggunaan transfer bank atau jasa pengawalan keamanan bisa menjadi solusi. Selain itu, melaporkan aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi usaha kepada polisi setempat dapat membantu mencegah kejadian serupa.