ruang

Gus Hans, Menghidupkan Kembali Semangat Resik-Resik Prabu Airlangga di Jawa Timur

Gus Hans Prabu Airlangga Sejarah Kahuripan
Gunung Pucangan di Jombang, Jawa Timur, menjadi saksi bisu penobatan Prabu Airlangga seribu tahun lalu. Kini, semangat resik-resik yang dibawa oleh Airlangga dibangkitkan kembali oleh Rism-Gus Hans untuk membangun Jawa Timur.
Ruang Gentur
Ruang Gentur
Print PDF

Jombang, Ruang.co.id – Seribu tahun yang lalu, Prabu Airlangga, seorang raja besar, melakukan “resik-resik” atas bumi Kahuripan, sebuah wilayah yang kini dikenal sebagai Jawa Timur. Di masanya, Prabu Airlangga mampu membawa ketentraman dan kemakmuran bagi rakyatnya. Kini, semangat “resik-resik” tersebut dihidupkan kembali oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Rism-Gus Hans.

Pada Kamis (10/10/2024), Gus Hans, calon wakil gubernur dari pasangan nomor urut 3, mengunjungi situs bersejarah di Gunung Pucangan, yang terletak di kawasan hutan milik Perhutani KPH Mojokerto. Situs ini berada di Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang. Dalam kunjungannya, Gus Hans ingin menekankan pentingnya situs ini bagi sejarah Jawa Timur.

“Tempat ini seakan dilupakan oleh banyak orang. Padahal, seribu tahun lalu, tempat ini sangat penting karena di sinilah Prabu Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh pemuka agama yang ada pada waktu itu,” ujar KH Zahrul Azhar Asumta, tokoh masyarakat asli Jombang.

Jejak pluralisme dari masa Prabu Airlangga masih dapat ditemukan di Gunung Pucangan. Di puncak gunung, terdapat simbol Siwa berupa lingga yoni di halaman masjid, simbol kerukunan umat Hindu dan Islam. Nama-nama yang dimakamkan di area ini pun mencerminkan keberagaman kelompok masyarakat yang ada di masa lalu.

Semangat pluralisme inilah yang menjadi landasan Prabu Airlangga dalam membangun kembali Kerajaan Medang menjadi Kerajaan Kahuripan. Sebagai menantu Prabu Darmawangsa, Raja Medang yang gugur dalam peristiwa pralaya, Airlangga harus berjuang keras di hutan pegunungan Kendeng. Tanpa pemimpin, Jawa Timur berada dalam kekacauan hingga akhirnya Prabu Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh dukungan rakyat dan pemuka agama.

Secara perlahan, Prabu Airlangga membenahi kehancuran yang menimpa Kerajaan Medang dan membangkitkan kembali wilayah Kahuripan. Semangat “resik-resik” yang dilakukannya menjadi tonggak penting dalam sejarah kerajaan di Jawa Timur.

Baca Juga  PKS Berikan Persetujuan Gus Fawait Bacabup dan Bacawabup Jember

Situs Gunung Pucangan juga memiliki nilai penting yang tercatat dalam Prasasti Pucangan. Sayangnya, prasasti tersebut dijarah oleh penjajah dan kini berada di Calcutta, India, sehingga dikenal juga sebagai Calcutta Stone. “Prasasti ini memotret semangat resik-resik ala Prabu Airlangga,” jelas KH Zahrul Azhar.