ruang

Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak yang Nyata dan Unik

Ikatan Batin Ibu dan anak
Ilustrasi (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Hubungan antara seorang ibu dan anak bukan hanya terbatas pada ikatan fisik atau emosional semata. Banyak ibu yang mengaku bisa merasakan perasaan, kebutuhan, bahkan masalah yang dialami anak mereka, meskipun tanpa komunikasi langsung. Fenomena ini sering disebut sebagai maternal bond atau ikatan batin keibuan. Bagi sebagian orang, hubungan batin ini mungkin tampak sebagai misteri, tetapi berbagai penelitian menunjukkan bahwa ikatan batin antara ibu dan anak memiliki dasar psikologis dan biologis yang kuat.

Simak berbagai bentuk ikatan batin yang umumnya dapat dirasakan seorang ibu terhadap anaknya, mengapa ikatan tersebut bisa terjadi, serta manfaat dari ikatan yang erat ini.

1. Ikatan Batin yang Terbentuk Sejak Dalam Kandungan

Ikatan batin antara ibu dan anak sering kali dimulai sejak masa kehamilan. Seiring berkembangnya janin, banyak ibu yang mulai merasakan keterhubungan emosional yang kuat dengan bayi mereka. Beberapa hal yang memperkuat ikatan ini antara lain:

Bayi dalam kandungan dapat merasakan emosi ibunya, seperti stres, kegembiraan, atau ketenangan. Ketika seorang ibu merasakan perasaan positif, janin akan menerima manfaat berupa aliran hormon yang baik untuk perkembangannya.

Gerakan bayi yang aktif di dalam rahim juga menjadi bentuk komunikasi pertama antara ibu dan anak. Banyak ibu yang merasa bahwa bayi mereka “menjawab” ketika mereka berbicara atau berinteraksi dengan sentuhan di area perut.

2. Intuisi Kuat Ketika Anak Membutuhkan Bantuan

Setelah melahirkan, ikatan batin antara ibu dan anak semakin kuat dan kompleks. Banyak ibu yang bisa merasakan jika anak mereka sedang dalam masalah atau membutuhkan mereka. Misalnya, seorang ibu mungkin merasa cemas atau gelisah secara tiba-tiba, kemudian menyadari bahwa anaknya sedang mengalami kesulitan. Intuisi ini sering kali dijelaskan sebagai perasaan yang sulit diungkapkan tetapi nyata dirasakan oleh banyak ibu.

Baca Juga  Mitos atau Fakta: Gula Membuat Anak Hiperaktif

Ada banyak cerita di mana seorang ibu tiba-tiba merasa cemas tanpa alasan yang jelas, dan kemudian mengetahui bahwa anaknya mengalami kecelakaan atau sedang berada dalam situasi sulit. Meskipun belum ada penjelasan ilmiah yang konkret, pengalaman ini sering dianggap sebagai bentuk komunikasi batin yang unik antara ibu dan anak.

3. Empati yang Sangat Mendalam (Empathic Attunement)

Ibu sering kali dapat merasakan perasaan dan emosi anak mereka dengan sangat mendalam, sebuah fenomena yang dikenal sebagai empathic attunement. Misalnya, seorang ibu bisa merasa sedih ketika anaknya sedang sedih, meskipun mereka tidak berada di tempat yang sama. Empati yang kuat ini memungkinkan ibu untuk “terhubung” dengan keadaan emosional anaknya dan merespons dengan dukungan dan kasih sayang.

Dengan adanya empati mendalam ini, ibu dapat memberikan kenyamanan dan keamanan emosional yang dibutuhkan anak, yang merupakan fondasi penting bagi perkembangan psikologis yang sehat.

4. Respons Fisik dan Hormonal yang Menyertai Ikatan Batin

Secara ilmiah, ikatan batin antara ibu dan anak dapat dijelaskan oleh adanya hormon tertentu, seperti oksitosin, yang sering disebut sebagai hormon “cinta” atau “pengikat”. Hormon ini dilepaskan dalam jumlah besar selama proses melahirkan dan menyusui, serta selama interaksi fisik antara ibu dan anak.

Hormon oksitosin yang membuat ibu merasa lebih dekat dan terikat dengan anaknya. Ini mengembangkan perasaan kasih sayang dan tanggung jawab yang mendalam. Penelitian juga menunjukkan bahwa oksitosin dapat meningkatkan kemampuan ibu untuk mengenali perasaan dan kebutuhan anak mereka, bahkan tanpa komunikasi verbal.

5. Merasakan Rasa Sakit Anak Secara Fisik

Beberapa ibu melaporkan merasakan rasa sakit fisik saat anak mereka terluka, sebuah fenomena yang sering disebut sebagai “proses simpati fisik.” Meskipun masih sulit dijelaskan secara ilmiah, banyak ibu yang mengatakan mereka bisa merasakan rasa sakit atau ketidaknyamanan anak mereka, terutama jika terjadi cedera serius.

Baca Juga  Waspadai Tanda-Tanda Kosmetik Tidak Cocok untuk Kulitmu

Misalnya, jika seorang anak mengalami luka, ibu dapat merasakan rasa tidak nyaman atau bahkan nyeri di bagian tubuh yang sama. Fenomena ini bisa jadi berkaitan dengan ikatan psikologis dan emosional yang mendalam antara ibu dan anak.

6. Rasa Tenang dan Bahagia yang Dirasakan Saat Dekat dengan Anak

Di sisi lain, ikatan batin juga bisa memberikan perasaan bahagia dan tenang ketika seorang ibu berada di dekat anaknya atau tahu bahwa anaknya dalam kondisi baik. Efek positif ini terjadi karena ikatan batin yang memberikan perasaan nyaman, sebuah bentuk kebahagiaan yang bersumber dari kedekatan emosional yang kuat.

Ketenangan yang dirasakan ibu saat bersama anak atau ketika anaknya dalam kondisi baik juga berdampak positif pada kesehatan emosionalnya. Ini mengurangi stres dan meningkatkan perasaan kebahagiaan, yang baik untuk kesehatan mental secara keseluruhan.

Ikatan batin antara ibu dan anak adalah salah satu hubungan terkuat dan paling berpengaruh dalam kehidupan. Meskipun banyak aspek dari ikatan ini yang belum sepenuhnya bisa dijelaskan secara ilmiah, banyak ibu yang merasakannya sebagai pengalaman yang nyata dan mendalam. Dari perasaan intuitif hingga empati yang mendalam, ikatan ini memainkan peran penting dalam perkembangan emosional dan psikologis anak.

Selain itu, ikatan batin ini juga memberikan keuntungan bagi ibu, menciptakan perasaan bahagia, kedamaian, dan rasa tujuan hidup yang kuat. Menyadari dan memperkuat ikatan batin ini bukan hanya mendukung kesehatan mental ibu dan anak tetapi juga menciptakan fondasi emosional yang kuat dalam keluarga.