Bukan Cuma Cantik, Mereka Jago Hitung Struktur! Kartini Modern yang Kuasai Dunia Konstruksi

Perempuan di industri konstruksi
Lihat bagaimana Kartini masa kini mengubah wajah industri konstruksi! Kisah inspiratif perempuan berkebaya di tengah proyek besar. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Hari Kartini bukan sekadar seremoni, seperti di PT Teknindo Geosistem Unggul, Surabaya, peringatan pada 21 April ini diisi dengan aksi nyata yang menggetarkan stereotip gender. Puluhan karyawati yang biasanya berkutat dengan proyek konstruksi, hari itu tampil berbeda. Mereka mengenakan kebaya dengan penuh kebanggaan. Sementara itu, rekan pria mereka berbatik, bukan sebagai pembeda, melainkan simbol kolaborasi dan kesetaraan di dunia yang kerap dianggap maskulin.

Azmi Lisani Wahyu, ST, MT, Direktur Teknik perusahaan, menegaskan, “Kesetaraan gender bukanlah mimpi.” Perempuan di industri konstruksi bukanlah anomali, melainkan bukti evolusi peran Kartini modern. Jika dulu perempuan dianggap hanya cocok untuk urusan domestik, kini mereka justru menjadi penggerak inovasi teknik.

“Tidak ada bidang yang terlalu berat bagi perempuan jika diberi kesempatan,” tegas Azmi. Fakta ini diperkuat dengan banyaknya karyawati yang menduduki posisi strategis di perusahaan, membuktikan bahwa kemampuan teknis tidak mengenal gender.

Pemilihan kebaya dalam peringatan ini sarat makna. Busana tradisional ini tidak hanya mencerminkan keanggunan perempuan Indonesia, tetapi juga ketangguhan mereka dalam menghadapi tantangan. Sementara itu, batik yang dikenakan karyawan pria menjadi simbol dukungan tanpa syarat terhadap kesetaraan.

“Ini tentang menghargai kontribusi setiap individu, terlepas dari gender,” tambah Azmi.

Studi telah membuktikan bahwa diversitas gender di tempat kerja meningkatkan kreativitas dan produktivitas. Di PT Teknindo Geosistem Unggul, kehadiran perempuan dalam tim teknik justru memperkaya perspektif, menghasilkan solusi konstruksi yang lebih holistik dan inovatif.

Meski sudah ada kemajuan, tantangan seperti bias sosial dan kurangnya representasi masih ada. Namun, perusahaan ini membuktikan bahwa dengan kebijakan inklusif, perempuan bisa unggul bahkan di bidang yang paling teknis sekalipun.

Baca Juga  Pelatihan Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional Angkatan 8, Meningkatkan Kompetensi Pembimbing Haji di Surabaya 2025

Acara ini tidak hanya seremonial belaka. Ada kuis interaktif, seperti menebak bumbu dapur, yang secara cerdas menyampaikan pesan: perempuan bisa berperan di mana saja, baik di dapur maupun di tengah proyek konstruksi skala besar.

“Teruslah bermimpi besar, karena tidak ada lagi batasan bagi perempuan,” pesan Azmi di akhir acara.

PT Teknindo Geosistem Unggul telah membuktikan bahwa kesetaraan gender bukan sekadar wacana. Dengan memberikan ruang bagi perempuan untuk berkembang di industri konstruksi, perusahaan ini tidak hanya menghormati warisan Kartini, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan kerja yang lebih adil dan produktif.