Karya Literasi Bocah SD Surabaya Luncurkan Buku 3 Kisah

buku 3 kisah inspiratif
Deskripsi Meta: Thersayang Btari Aruta, (Tengah) siswi SD Surabaya, luncurkan buku 3 Kisah Inspiratif. Dari hamster hingga hantu pintu, bukti imajinasi tanpa batas. Foto: Istimewa
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – Dunia literasi anak Indonesia kembali mendapat angin segar melalui karya luar biasa seorang bocah SD Surabaya. Thersayang Btari Aruta, siswi kelas 1C SDN Medokan Ayu II Surabaya, berhasil membuktikan bahwa imajinasi anak tidak mengenal batas. Pada acara jalan sehat memperingati Kemerdekaan Indonesia di sekolahnya, Tere secara resmi meluncurkan buku cerita anak perdananya berjudul “3 Kisah Inspiratif”. Peluncuran buku ini menjadi momen bersejarah yang menunjukkan bahwa kreativitas anak bisa diwujudkan dalam bentuk karya nyata. Minggu, (24/8/2025).

Buku setebal 30 halaman tersebut memuat tiga cerita pendek yang terlahir dari imajinasi sehari-hari seorang anak. Ketiga kisah tersebut adalah “4 Kurcaci Wortel”, “Kakak Beradik Hamster Berebut Jus Jeruk”, dan “Hantu Pintu”. Setiap cerita memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri, menawarkan petualangan yang beragam mulai dari dunia hewan peliharaan yang menggemaskan hingga cerita horor dengan pesan moral positif. Tere dengan bangga menyatakan bahwa buku ini merupakan kado istimewa untuk ulang tahun Indonesia di bulan Agustus.

Proses kreatif dibalik setiap cerita dalam buku ini ternyata berasal dari pengamatan Tere terhadap lingkungan sekitarnya. Kisah tentang hamster yang lucu tercipta setelah ia melihat hewan peliharaan kesayangannya melahirkan. Peristiwa biasa ini diolah menjadi narasi penuh kehangatan dan pembelajaran. Sementara itu, karakter Hantu Pintu justru terinspirasi dari kakak sepupunya yang gemar menonton kartun horor. Dari sana, imajinasinya bekerja menciptakan sesuatu yang orisinal.

Uniknya, Tere tidak sekadar meniru apa yang dilihatnya. Ia memberikan sentuhan kreatif dan nilai pendidikan yang dalam. Hantu Pintu dalam versinya tidak digambarkan sebagai sosok menyeramkan seperti lazimnya. Justru sebaliknya, karakter ini menjadi sosok baik hati yang memiliki misi mulia untuk mengingatkan anak-anak agar tidak melakukan perundungan di sekolah. Alih-alih menakut-nakuti, cerita ini justru membawa pesan kebaikan dan empati yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Baca Juga  Rahasia Tidur Nyenyak dengan Membaca Buku, 5 Manfaat Sains yang Mengejutkan!

Kepala Sekolah SDN Medokan Ayu II, Paino, mengapresiasi tinggi karya siswa berprestasi ini. Ia menekankan bahwa karya yang lahir secara natural dari pemikiran anak perlu mendapatkan dukungan penuh. Paino melihat ini sebagai bibit kreativitas anak yang bisa dikembangkan lebih jauh, mungkin dengan menulis cerita bersambung atau bahkan mendongeng di depan kelas. Dukungan dari lingkungan sekolah seperti ini sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan mengasah bakat menulis sejak dini.

Tidak hanya menulis cerita, Tere juga terlibat langsung dalam proses ilustrasi bukunya. Dengan tangan sendiri, ia menggambar setiap tokoh yang muncul dalam ceritanya. Mulai dari kurcaci wortel yang menggemaskan hingga visualisasi Hantu Pintu yang baik hati. Proses kreatif ini menunjukkan dedikasi dan keterlibatan penuh yang luar biasa untuk seorang anak seusianya. Kemampuan menuangkan imajinasi dalam bentuk tulisan dan gambar ini patut mendapat apresiasi tinggi.

Peluncuran buku “3 Kisah Inspiratif” ini bukan sekadar acara seremonial belaka. Momen spesial ini menjadi bagian dari pendidikan karakter yang terintegrasi dengan kegiatan sekolah. Kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat dan inspirasi bagi anak-anak lain untuk tidak ragu menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk karya nyata. Selain itu, juga mempererat sinergi sekolah dengan orang tua siswa dalam mendukung perkembangan anak.

Dari perspektif orang tua, Ajeng sebagai ibu Tere memiliki pandangan yang sangat mendidik. Ia mengungkapkan bahwa peluncuran buku ini pada dasarnya adalah media pembelajaran yang berharga. Tujuannya agar anak merasa bahwa setiap karyanya, sekecil apa pun, memiliki nilai dan makna yang besar. Melalui proses ini, Tere belajar banyak hal mulai dari mengembangkan imajinasi, menuangkan ide kreatif, memahami proses layout, hingga belajar dasar-dasar promosi karya sendiri.

Baca Juga  Pembelajaran Organisasi: Kunci Sukses Bisnis di Era Disrupsi dengan Strategi Ambidexterity