6 Kebiasaan Pakai Smartphone yang Picu Anxiety, Hindari Sebelum Terlambat!

kebiasaan pakai smartphone picu anxiety
Ilustrasi seseorang merasa cemas saat menggunakan smartphone. Foto:@Freepik.com
Ruang NyaLa
Ruang NyaLa
Print PDF

Ruang.co.id – Smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan pakai smartphone bisa memicu anxiety atau kecemasan? Menurut Tasha Bailey, psikoterapis asal London, kebiasaan seperti terlalu sering scrolling media sosial atau menghindari interaksi sosial lewat ponsel bisa menjadi tanda bahaya bagi kesehatan mental. Yuk, simak 6 kebiasaan pakai smartphone yang perlu diwaspadai!

1. Doomscrolling: Kebiasaan yang Merusak Mental

Doomscrolling adalah kebiasaan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca berita negatif atau menggulir konten media sosial tanpa tujuan. Menurut psikolog, kebiasaan ini bisa membanjiri pikiran dengan informasi yang memicu kecemasan. Bahkan, konten yang tampaknya “ringan” pun bisa menjadi pengalih perhatian dari masalah nyata yang seharusnya dihadapi.

Apakah Anda sering merasa sulit berhenti scrolling? Ini bisa jadi tanda bahwa Anda sedang menghindari situasi stres dalam hidup, seperti tekanan kerja atau konflik pribadi.

2. Pencarian Malapetaka: Mencari Masalah Sendiri

Pernahkah Anda secara sengaja mencari berita negatif atau konten yang memicu kekhawatiran? Kebiasaan ini disebut “pencarian malapetaka”. Misalnya, mencari kata kunci terkait krisis atau tragedi di media sosial.

Tindakan ini tidak hanya meningkatkan kecemasan, tetapi juga membuat Anda terjebak dalam lingkaran informasi negatif. Alih-alih merasa tenang, Anda justru semakin merasa tertekan.

3. Menghindari Interaksi Sosial Lewat Ponsel

Apakah Anda sering berpura-pura sibuk dengan ponsel untuk menghindari interaksi sosial? Menurut ahli, ini adalah tanda kecemasan sosial. Banyak orang menggunakan ponsel sebagai “tameng” untuk menghindari percakapan langsung, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Kebiasaan ini lama-kelamaan bisa membuat Anda kehilangan kemampuan bersosialisasi secara alami. Padahal, interaksi langsung justru penting untuk kesehatan mental.

Baca Juga  Pria dan Kesedihan: Mengapa Sulit Diungkapkan?

4. Tidak Bisa Lepas dari Ponsel

Menurut Emma Mahony, terapis di A Better Life Therapy, ketidakmampuan melepaskan diri dari ponsel adalah tanda kecemasan. Misalnya, Anda tetap memegang ponsel saat berolahraga, tidur, atau bahkan saat rapat penting.

Kebiasaan ini menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada perangkat digital. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengganggu produktivitas dan kualitas hidup Anda.

5. Menghindari Panggilan Telepon

Generasi muda sering kali lebih memilih SMS atau pesan teks daripada panggilan telepon. Namun, menurut ahli, menghindari panggilan telepon bisa menjadi tanda kecemasan.

Ketidaknyamanan dalam berkomunikasi secara verbal menunjukkan kurangnya kepercayaan diri dalam interaksi sosial. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa memperburuk rasa cemas Anda.

6. Panik Saat Ponsel Tidak Berfungsi

Pernah merasa panik saat ponsel tiba-tiba mati atau kehabisan baterai? Menurut Emma Mahony, perasaan ini adalah indikasi bahwa Anda terlalu bergantung pada ponsel.

Ketergantungan ini bisa membuat Anda merasa kehilangan kendali saat tidak bisa mengakses informasi atau berkomunikasi. Padahal, hidup tanpa ponsel sejenak justru bisa membantu mengurangi kecemasan.

Tips Mengurangi Kebiasaan Buruk Pakai Smartphone

  • Batasi Waktu Penggunaan: Gunakan fitur screen time untuk memantau durasi penggunaan ponsel.
  • Matikan Notifikasi: Kurangi gangguan dengan mematikan notifikasi media sosial.
  • Lakukan Aktivitas Offline: Luangkan waktu untuk hobi atau olahraga tanpa ponsel.
  • Meditasi: Latih mindfulness untuk mengurangi kecemasan.

Dengan menghindari kebiasaan buruk di atas, Anda bisa menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko anxiety. Yuk, mulai kurangi ketergantungan pada smartphone dan hidup lebih seimbang!

Doomscrolling adalah kebiasaan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca berita negatif atau menggulir konten media sosial tanpa tujuan.

Anda bisa membatasi waktu penggunaan, mematikan notifikasi, dan melakukan aktivitas offline seperti olahraga atau meditasi.

Ya, menghindari panggilan telepon bisa menjadi tanda kecemasan sosial, terutama jika Anda merasa tidak nyaman berkomunikasi secara verbal.