Sidoarjo, Ruang.co.id – Menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kab. Sidoarjo, mendadak diributkan dengan sebuah unggahan visual berdurasi 1 menit 58 detik, konten audio suara dengan editing visual foto yang konon diduga ucapan RM, yang isinya dapat merugikan nama baik Paslon 1 Subandi Mimik (BAIK).
Konten tersebut, awalnya diunggah upload di medsos tiktok dengan nama akun “obrolan warkop” sekitar 7 hari kemarin, dan selang 2 hari kemudian konten yang serupa tersebut diunggah upload oleh akun tiktok milik “danu_wildan”.
Di suasana penghujung kampanye, tentu saja sempat menjadi perbincangan hangat sebagian warga masyarakat Sidoarjo l. Bahkan entah disengaja atau tidak, konten yang sama tersebut kembali di unggah share/ dibagikan oleh seseorang berinisial akun AN dengan profil akun poster Paslon 2 SAE, di Whatsapp grup (WAG) Suara Masyarakat Sidoarjo (SMS), pada Jum’at malam pukul 21.25 WIB, (22/11).
Di obrolan WAG SMS, konten tersebut kembali mendapat reaksi dari pihak – pihak yang telah disudutkan dan dirugikan. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang menyebut ada hacker yang sengaja memasukkan konten itu ke Wa-nya.
Tentu saja hal ini tidak dapat dianggap hal sepele, remeh temeh atau hal yang kecil enteng di suasana Pilkada. Karena unggahan visual tersebut dinilai tidak patut untuk diproduksi apalagi disebar luaskan, yang dapat dikategorikan sebagai kampanye hitam.
Karena kampanye hitam merupakan sebuah upaya untuk merusak atau mempertanyakan reputasi seseorang, dengan mengeluarkan propaganda negatif. Hal ini dapat diterapkan kepada perorangan atau kelompok.
Target-target umumnya diantaranya pejabat publik, politikus, kandidat politik, aktivis dan mantan suami atau istri dari seorang individu tertentu.
Mencermati konten dari visual editing tersebut, memang telah menyudutkan pihaK Paslon 1 BAIK. Ketika dikonfirmasi Ruang.co.id. via chat WA Juru bicara Tim Pemenangan Paslon 1 BAIK, Nanang Haromain membenarkan, orang yang membagikan (share) di WAG SMS tersebut sepertinya ada kesengajaan upaya melakukan kampanye hitam atau black campaign.
“Ya kemungkinan ke arah sana besar (black campaign). Kenapa (konten tersebut) dikeluarkan di saat menjelang coblosan gini?,” ungkap kecewa Nanang.
Sementara itu, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kab. Sidoarjo Agung Nugraha ketika dikonfirmasi Ruang.co id. via chat WA terkait kontan visual yang kecenderungannya mengarah kampanye hitam, ia mengatakan konten itu dinilai buka bagia dari pelanggaran Pilkada, melainkan perbuatan mengarah pada kriminal di medsos untuk ditindaklanjuti oleh aparat yang berwenang terkait pelanggaran UU ITE.
“Lebih dominan kalau ada pihak yang dirugikan (dari konten visual tersebut) di UU ITE,” jawab Agung.
Serangan kampanye hitam berupa konten visual editing yang terkesan suara RM tersebut, juga dialami oleh Wiko Firdian (34), aktivis pengurus Prabu Center 08 di Jatim. Pengakuan Wiko, hp nya sempat di hack oleh nomor akun WA orang yang tidak dikenalnya, tiba – tiba konten visual editing bernada kampanye hitam tersebut masuk WA nya dan seketika itu hp nya error.
“Konten video itu sempat masuk wa hp saya Jumat seminggu lalu siang hari pas saya datang di acara ultah Partai Golkar di GOR (Gelanggang Olah Raga) Sidoarjo. Sepertinya hp saya sudah di hack, saat video itu masuk, hp saya tiba – tiba error gerak – gerak sendiri seolah – olah ada yang menggerakkan,” ujar pengakuan Wiko.
“Bahkan saya sempat dituduh oleh beberapa teman yang tidak berkenan dengan konten video itu seakan – akan saya yang mengirimkan. Saya jelaskan itu bukan saya yang kirim. Tanpa berfikir panjang, akun google hp saya rubah dan akun yang ngirim atas nama mas bro langsung saya del contact atau saya blokir,” ungkap keluhnya.
Aktivis Prabu Center 08 Jatim ini juga mengaku bukan hanya sekali hp nya di hack oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Beberapa bulan lalu, di awal masa kampanye Pilkada, ada hacker yang mengirimkan konten video yang isinya menjelek-jelekkan Cabup Subandi dengan judul “Asal Bukan Subandi”.
“Hp saya juga pernah di hack yang pertama sekitar awal masa kampanye Pilkada Sidoarjo. Isinya video yang menjelek-jelekkan pak Subandi dengan cara yang tidak terpuji,” imbuh ungkapnya.
Bukan hanya dirinya, sejumlah temannya juga mengaku hpnya disusupi hacker dengan penyebaran video kampanye hitam tersebut. Bahkan ada rencana Wiko dan teman – temannya yang menjadi korban kampanye hitam hacker, segera bertemu mendiskusikan untuk dlaporkan kepada pihak yang berwajib.
“Ini cara – cara yang nggak sehat, tidak bagus buat pembelajaran politik bagi warga Sidoarjo. Kami akan laporkan ke aparat yang berwajib,” tandas alumnus UNS Solo ini. (DIN)