Kurban Syar’i Dalam Kemasan Kaleng: Inovasi Visioner Lazismu Jatim Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Kurban Dalam Kaleng
Lazismu Jatim luncurkan kurban dalam kaleng: KornetMu, RendangMu, BaksoMu. Inovasi syar’i untuk ketahanan pangan dan distribusi merata. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Magetan, Ruang.co.id – Di tengah semarak Idul Adha, Lazismu Jawa Timur kembali menjadi pelopor langkah strategis yang tak hanya berdimensi spiritual, tapi juga visioner secara sosial-ekonomi, yakni mengolah daging kurban menjadi makanan kaleng siap saji. Produk-produk seperti KornetMu, RendangMu, hingga inovasi terbaru BaksoMu, merupakan bukti nyata kontribusi Muhammadiyah dalam mendukung program Asta Cita Ketahanan Pangan Nasional, bahkan ini dilaksankannya jauh sebelum Prabowo Subianto resmi menjabat Presiden RI.

Langkah ini bukan hanya sekadar efisiensi distribusi daging kurban, melainkan jawaban atas tantangan jangka panjang terkait penyimpanan, distribusi merata, dan akses pangan di masa depan. Prosesnya pun sangat ketat dan sesuai syariat, dari penyembelihan di RPH Magetan hingga pengemasan higienis berstandar tinggi.

“Dari awal Idul Adha hingga hari ketiga tasyrik, kami telah menerima amanah kurban hampir 100 ekor sapi. Semuanya disembelih sesuai SOP kesehatan dan standar syar’i di RPH Magetan. Kami pastikan setiap tahapan—dari pemilihan, penyembelihan, hingga pengolahan—berjalan profesional dan amanah,” ujar Imam Hambali, SE., M.SE.I, Ketua Lazismu Jatim, Minggu (8/6/2025).

Setelah disembelih, daging karkas segar langsung dikirim ke pabrik dengan truk berpendingin. Di sana, olahan siap saji diproses dalam kaleng tahan lama, siap dikonsumsi kapan saja, terutama untuk daerah rawan pangan atau bencana.

Menjaga amanah umat dalam menjalankan ibadah kurban, Lazismu Jatim juga diawasi secara ketat oleh Dewan Pengawas Syariah. Salah satunya, Dr. Dian Berkah, SHI., MHI., yang mengawal proses pemotongan di lapangan.

Baca Juga  “Belangor”, Sapi Sumbangan dari Presiden Prabowo Sukses Disembelih di RPH Magetan

“Standar syar’i di RPH Magetan sangat kami apresiasi. Mulai dari Juleha (Juru Sembelih Halal) bersertifikat, pemotongan yang tidak menyentuh lantai, hingga tidak adanya praktik menyimpang seperti pengumpulan darah kurban untuk Dideh, yang sempat viral di medsos. Semua berjalan sesuai syariat dan profesional,” tegas Dian.

Tak hanya itu, setiap sapi kurban dipastikan sehat, bebas stres, dan lolos pemeriksaan antem mortem. Bahkan, jeda waktu sebelum pengulitan dijaga ketat agar hewan benar-benar tidak bernyawa, sebagai bentuk penghormatan terhadap makna ibadah kurban.

“Kami pastikan hewan kurban Lazismu bebas PMK dan sehat. Dengan proses bersih dan standar tinggi, kami menjaga kualitas hingga ke tangan penerima manfaat,” jelas drh. Rizki NA, dokter hewan RPH Magetan, Minggu (8/6/2025).

Baca Juga  Berkurban 15 Sapi, Cak YeBe Bagikan 4000 Paket Kurban untuk Penerima Tak Terduga di Surabaya

“Soal RPH ini kami pastikan hanya menyembelih khusus Sapi dan tidak ada hewan lainnya yang kami tangani. Jedah waktu setiap penyembelihan hewan kurbannya, kami pastikan terlebih dulu pemeriksaan antem mortem mulai dari fisik kaki dan badannya, sampai terahir pada kelopak matanya yang kami pastikan benar – benar sudah tidak bernyawa lagi sebelum kami kuliti dan dipotong Karkasnya. Jedah waktu setiap ekor sapinya antara 15 sampai 20 menitan, untuk kami pastikan benar – bernar sudah tidak bernyawa lagi,” terang pungkasnya.

Langkah berani Lazismu Jatim ini tidak hanya menyentuh sisi religius masyarakat, tapi juga menginspirasi generasi muda tentang pentingnya inovasi sosial berbasis nilai. Mungkin inilah kurban masa kini, memenuhi standar syar’i spiritual, profesional, dan strategis bagi bangsa.

Melalui KornetMu, RendangMu, dan BaksoMu, Lazismu menegaskan bahwa kurban bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang menjawab tantangan esok hari, lusa hingga jangka panjang. Langkah kurban Visioner, solutif, dan penuh berkah.