ruang

Mulyadi-Ardika: Air, Pupuk Murah dan Distribusi Merata Jadi Kunci Majukan Pertanian Tabanan

Ruang Hadilies
Ruang Hadilies
Print PDF

Bali, Ruang.co.id– Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika (Mulyadi-Ardika),  berkomitmen kuat untuk mempertahankan sektor pertanian di Tabanan. Langkah ini penting untuk mencegah ancaman dicabutnya status Warisan Budaya Dunia (WBD) Jatiluwih oleh UNESCO akibat maraknya aktivitas pembangunan di kawasan catur angga.

Dalam debat terbuka Pilkada Tabanan 2024 perdana, Kamis (31/10), Mulyadi-Ardika mengungkapkan empat langkah mendasar yang akan mereka jalankan untuk menjaga kelestarian sektor pertanian di Tabanan.

“Kami sebagai anak petani tentu akan konsen dengan subak dengan pekaseh di Tabanan yang ada 418 pekaseh,” ungkap calon wakil bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Ardika alias Sengap.

Ia memastikan, bila terpilih dalam Pilkada 2024, Mulyadi-Ardika akan berkomitmen untuk peduli terhadap para pekaseh di Tabanan. Hal ini sekaligus menjadi upaya mempertahankan status WBD Jatiluwih.

“Kami sudah memikirkan hal yang paling prinsip dalam ranah pertanian. Ada empat hal yang perlu digarisbawahi di sektor pertanian,” ungkapnya.

Empat hal tersebut meliputi:

1. **Menjamin Ketersediaan Air:** Melalui sistem irigasi yang memadai, para petani dapat mengairi sawah mereka dengan mudah.

2. **Ketersediaan Pupuk Murah:** Program ini bertujuan untuk membantu para petani mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau, terutama di saat hasil pertanian merosot.

3. **Distribusi Pupuk Bersubsidi yang Merata:** Program ini akan memastikan pupuk bersubsidi dapat diakses oleh semua petani secara merata.

4. **Pengelolaan Pasca Panen:** Memaksimalkan potensi hasil panen untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk mempertajam kebijakan terkait alih fungsi lahan, Sengap menyebut penerapan perizinan melalui sistem OSS (Online Single Submission) harus dilakukan dengan jujur dan bijaksana.

“Pemerintah harus bekerja sama dengan pekaseh,” ujarnya.

Baca Juga  Kuliner Balung Sapi Halal, Berminat Mencoba Ketika ke Bali?

Kerja sama ini diperlukan untuk memetakan ruang yang boleh dibangun dengan tetap merujuk pada konsep dan penataan tata ruang Bali, meliputi konsep ulu teben dan sad kertih, serta segara kertih, giri kertih, wana kertih, danu kertih, sui kertih, dan jagat kertih.

“Sehingga perputaran air mampu terlaksana dengan baik dan petani bisa mendapatkan hak dan melakukan kewajibannya. Sektor pertanian menjadi prioritas kami ke depan,” ujarnya. (ide/rci).