Sidoarjo, Ruang co.id ā Langkah kecil bisa membawa perubahan besar. Gerakan peduli sosial untuk warga lemah ekonomi yang mengalami lumpuh kaki, menjadi bagian dari kewajiban tanggung jawab sang pemimpin yang diatur dalam undang – undang. Hal inilah yang tercermin dari aksi nyata Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang mendorong nuraninya tergerak saat memberikan bantuan kursi roda kepada warga Desa Katerungan, Kecamatan Krian, Sabtu (31/5). Bantuan ini diberikan kepada Muhammad Deli, seorang warga kurang mampu yang selama ini berjuang merawat istrinya yang mengalami gangguan mobilitas.
Tak sekadar simbolis, kehadiran langsung Bupati bersama Ketua TP PKK Sidoarjo, Sriatun Subandi, dan jajaran Dinas Sosial serta Baznas Sidoarjo, menjadi bukti bahwa kepedulian sosial bukan hanya sebatas wacana. Di tengah situasi ekonomi yang menekan, bantuan ini bagaikan secercah cahaya harapan.
āSemoga bantuannya bermanfaat. Tolong bantuan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi panjenengan,ā ujar Bupati Subandi penuh empati, dalam suasana haru di kediaman keluarga penerima.
Kursi roda mungkin terlihat sederhana, namun bagi keluarga Muhammad Deli, itu adalah tiket menuju kehidupan yang lebih manusiawi. Sang istri yang sebelumnya hanya bisa terbaring, kini bisa kembali menikmati udara luar, berinteraksi, dan merasa lebih berdaya.
Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa keberpihakan pemerintah kepada masyarakat tak hanya melalui kebijakan makro, namun juga aksi konkret yang menyentuh langsung kehidupan rakyat kecil. Apalagi dengan sinergi multi pihak, yakni pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial, sebagai solusi atas persoalan sosial bisa digerakkan lebih cepat dan tepat sasaran.
āIni merupakan bentuk kerja sama antara Pemkab Sidoarjo dengan masyarakat untuk bersama peduli terhadap sesama yang membutuhkan,ā kata Subandi, menegaskan pentingnya kolaborasi.
Respons publik pun sangat positif. Unggahan video kegiatan ini di media sosial Pemkab Sidoarjo langsung mendapat ribuan tanggapan. Banyak yang mengapresiasi tindakan cepat dan tanggap ini sebagai wujud nyata pemerintahan yang hadir untuk rakyat.
Kisah ini bukan hanya inspiratif, tapi juga edukatif. Bahwa kepedulian itu menular dan bisa dilakukan siapa saja. Saat pemerintah hadir, masyarakat pun terdorong untuk turut serta.
Pada akhirnya, gerakan sosial bukan milik satu pihak, tapi tanggung jawab bersama. Siapa sangka, kursi roda bisa menjadi simbol perubahan rasa sang pemimpin untuk memberi tauladan, bukan hanya mobilitas, tapi juga kepedulian.

