Lima Penyebab Orang Sering Melewatkan Salat Tarawih dan Cara Mengatasinya

Penyebab Orang Malas Salat Tarawih
Lima Penyebab Orang Sering Melewatkan Salat Tarawih. Foto: @pexels.com
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Salat Tarawih adalah ibadah sunnah yang hanya dilakukan di bulan Ramadan. Keutamaannya luar biasa, mulai dari pengampunan dosa, pahala berlipat ganda, hingga meningkatkan kesehatan tubuh, terutama bagi wanita. Apa Penyebab Penyebab orang Malas Salat Tarawih.

Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, banyak orang justru melewatkan Salat Tarawih. Ada yang karena kesibukan pekerjaan, rasa malas, hingga aktivitas lain yang lebih menarik. Padahal, Salat Tarawih termasuk sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.

Berikut adalah penyebab utama orang sering atau malas meninggalkan Salat Tarawih serta solusi agar tetap semangat beribadah!

1. Terlalu Kenyang Setelah Berbuka Puasa

Makan berlebihan saat berbuka adalah salah satu alasan utama seseorang merasa mengantuk dan lemas sehingga akhirnya melewatkan Salat Tarawih. Saat perut penuh, tubuh cenderung kehilangan energi untuk beraktivitas dan justru ingin beristirahat.

Cara Mengatasinya:
  • Pilih makanan ringan saat berbuka seperti kurma dan air putih, lalu makan besar setelah Tarawih.
  • Hindari makanan berlemak dan tinggi karbohidrat yang membuat tubuh cepat lelah.
  • Jangan makan berlebihan dalam satu waktu, lebih baik makan secara bertahap.

2. Sibuk dengan Pekerjaan atau Tugas

Banyak orang yang merasa terbebani dengan pekerjaan, terutama bagi karyawan atau pelaku bisnis yang dikejar deadline dan target harian. Bahkan ada yang tetap bekerja hingga larut malam, sehingga tidak sempat Salat Tarawih.

Cara Mengatasinya:
  • Atur jadwal kerja dengan lebih efektif agar tidak bentrok dengan waktu ibadah.
  • Selesaikan tugas lebih awal sebelum waktu Maghrib agar tidak terburu-buru.
  • Jika memungkinkan, ambil jeda untuk beribadah, terutama bagi pekerja kantoran yang masih memiliki waktu setelah Isya.

3. Terlalu Asyik dengan Aktivitas Lain

Banyak orang yang lebih memilih menonton TV, bermain HP, atau nongkrong setelah berbuka daripada melaksanakan Salat Tarawih. Bahkan ada yang sibuk berjualan takjil atau menerima pesanan kue lebaran, sehingga ibadah menjadi terlupakan.

Baca Juga  99 Asmaul Husna! Arti, Keutamaan dan Cara Mengamalkannya di Bulan Ramadan untuk Kebahagiaan Lahir dan Batin
Cara Mengatasinya:
  • Kurangi waktu menonton TV atau bermain media sosial setelah berbuka puasa.
  • Prioritaskan Salat Tarawih sebelum aktivitas lain yang kurang bermanfaat.
  • Jika berjualan, atur waktu agar bisa tetap beribadah, misalnya menutup lebih awal.

4. Rasa Malas dan Menunda-Nunda

Di awal Ramadan, semangat Tarawih biasanya masih tinggi. Namun, memasuki minggu kedua dan seterusnya, banyak orang mulai kehilangan motivasi. Rasa malas sering muncul, apalagi jika badan sudah terasa lelah setelah seharian beraktivitas.

Cara Mengatasinya:
  • Pahami bahwa Tarawih adalah kesempatan langka, karena hanya ada di bulan Ramadan.
  • Ajak teman atau keluarga untuk salat berjamaah, agar lebih termotivasi.
  • Buat target pribadi, misalnya tidak melewatkan Tarawih selama sebulan penuh.

5. Menganggap Tarawih Tidak Sepenting Salat Wajib

Banyak orang berpikir bahwa karena Salat Tarawih adalah sunnah, maka tidak masalah jika melewatkannya. Padahal, Salat Tarawih adalah ibadah yang mendekatkan kita pada Allah, dan keutamaannya sangat besar.

Cara Mengatasinya:
  • Sadari bahwa Tarawih adalah bentuk ketaatan kepada Allah yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadan.
  • Jadikan Salat Tarawih sebagai kebiasaan, seperti halnya salat wajib.
  • Bayangkan betapa besar pahala yang bisa diperoleh, terutama jika dilakukan secara konsisten.

Salat Tarawih adalah ibadah spesial yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadan. Sayangnya, banyak orang sering meninggalkannya karena berbagai alasan seperti terlalu kenyang, kesibukan pekerjaan, rasa malas, atau aktivitas lain yang lebih menarik.

Namun, dengan niat yang kuat dan strategi yang tepat, kita bisa tetap menjaga kebiasaan Salat Tarawih hingga akhir Ramadan. Ingatlah bahwa kesempatan untuk mendapatkan pahala ini hanya datang setahun sekali, jadi jangan sia-siakan!

Tidak harus. Salat Tarawih bisa dilakukan di rumah atau di masjid. Namun, lebih dianjurkan berjamaah di masjid karena pahalanya lebih besar.

Salat Tarawih bisa dilakukan 8 atau 20 rakaat, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Boleh. Jika tidak bisa berjamaah, seseorang tetap bisa melaksanakan Tarawih sendiri di rumah.

Salat Tarawih tidak bisa diganti, namun usahakan untuk tidak sering melewatkannya.

Usahakan tidak makan berlebihan, atur waktu tidur yang cukup, dan ajak teman atau keluarga untuk beribadah bersama agar lebih semangat.