Sindrom Elang, Penyakit Langka yang Sebabkan Nyeri di Leher dan Wajah

Ilustrasi sindrom Elang dan struktur prosesus styloid
Foto@freepik
Ruang redaksi
Print PDF

Ruang.co.id – Sindrom Elang atau Eagle Syndrome mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Meski jarang, kondisi ini bisa sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Biasanya ditandai dengan nyeri pada wajah, leher, atau tenggorokan, sindrom ini terjadi akibat adanya perubahan pada prosesus styloid—struktur tulang kecil berbentuk jarum yang terletak di bawah telinga—atau ligamen stylohyoid yang menjadi kaku.

Apa Itu Sindrom Elang?

Sindrom Elang adalah kondisi medis langka di mana prosesus styloid memanjang atau ligamen stylohyoid mengalami pengerasan seperti tulang. Ligamen ini, yang seharusnya elastis, malah kehilangan fleksibilitas, menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.

Proses styloid sendiri berfungsi sebagai penopang ligamen stylohyoid yang terhubung ke tulang hyoid di bagian depan leher. Ketika terjadi kelainan pada struktur ini, nyeri sering kali muncul di sekitar leher, wajah, hingga area rahang. Gejalanya sering kali sulit didiagnosis karena mirip dengan gangguan kesehatan lainnya.

Gejala Sindrom Elang yang Perlu Diwaspadai

Menurut laporan dari Healthline, gejala utama sindrom ini adalah nyeri yang biasanya terasa di satu sisi leher atau wajah. Nyeri tersebut bisa muncul sesekali atau menetap, dan sering kali memburuk saat menguap, menelan, atau memutar kepala. Gejala lainnya meliputi:

  • Sakit kepala yang berulang
  • Kesulitan menelan makanan atau minuman
  • Sensasi seperti ada benda asing di tenggorokan
  • Tinnitus atau telinga berdenging
  • Pusing mendadak yang mengganggu aktivitas sehari-hari

Nyeri ini bahkan dapat menjalar ke telinga, membuat penderita merasa tidak nyaman dalam waktu lama. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Apa Penyebab Sindrom Elang?

Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko meliputi:

  1. Perubahan degeneratif pada ligamen stylohyoid yang menyebabkan pengerasan.
  2. Cedera atau trauma pada area leher dan tenggorokan, yang dapat memengaruhi prosesus styloid.
  3. Operasi tenggorokan atau mulut sebelumnya, yang mungkin memicu perubahan struktur ligamen.
Baca Juga  HP Itel A70 Masih Dicari di 2025 Berkat Harga Terjangkau dan Fitur Andal

Mengingat sindrom ini cukup jarang, diagnosis sering kali tertunda. Pemindaian seperti CT scan atau X-ray biasanya diperlukan untuk memastikan keberadaan prosesus styloid yang memanjang.

Pengobatan Sindrom Elang: Apa Saja Pilihannya?

Ada beberapa pendekatan dalam mengobati sindrom Elang, mulai dari metode konservatif hingga pembedahan. Berikut adalah langkah-langkah pengobatan yang umumnya diterapkan:

1. Pengobatan Konservatif

  • Obat-obatan:
    a. Analgesik, seperti parasetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi rasa nyeri.
    b. Antidepresan, yang terkadang digunakan untuk mengelola nyeri kronis terkait stres psikologis.
    c. Antikonvulsan, membantu mengatasi nyeri neuropatik yang berasal dari saraf.
  • Injeksi Steroid dan Lidokain:
    Digunakan untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa nyeri di sekitar prosesus styloid.
  • Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (NSAID):
    Efektif untuk menangani peradangan dan nyeri pada kasus ringan hingga sedang.

2. Pembedahan sebagai Pilihan Definitif

Jika pengobatan konservatif tidak memberikan hasil memadai, operasi dapat menjadi solusi utama. Dua metode utama meliputi:

  • Metode Intraoral:
    Operasi dilakukan melalui mulut dengan sayatan minimal. Prosedur ini lebih aman dan estetis, meski memerlukan keahlian khusus.
  • Metode Eksternal:
    Dilakukan melalui sayatan di leher untuk akses lebih luas ke prosesus styloid. Namun, metode ini meninggalkan bekas luka kecil.

Pentingnya Diagnosis Dini

Karena gejalanya sering menyerupai gangguan lain seperti neuralgia trigeminal atau migrain, banyak penderita yang terlambat mendapatkan diagnosis yang tepat. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan sindrom ini, terutama di kalangan profesional medis.

Sindrom Elang mungkin jarang, tapi dampaknya pada kehidupan sehari-hari bisa sangat besar. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, penderita dapat kembali menikmati hidup tanpa nyeri yang mengganggu. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala serupa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Kadang, tindakan kecil seperti memeriksakan diri bisa membuat perbedaan besar dalam hidup Anda.

Baca Juga  HP Itel A70 Masih Dicari di 2025 Berkat Harga Terjangkau dan Fitur Andal