Ruang.co.id – Penggemar genre horor bersiap-siap, karena film Until Dawn siap menghantui bioskop mulai 25 April 2025. Adaptasi dari game horor psikologis tahun 2015 ini tidak sekadar menawarkan jumpscare biasa, melainkan sebuah time loop maut yang membuat penonton terus menebak-nebak. Sutradara David F. Sandberg, yang sebelumnya sukses dengan Lights Out dan Annabelle: Creation, kembali menunjukkan taringnya dalam mengolah ketegangan. Sementara naskahnya digarap oleh Gary Dauberman, penulis di balik kesuksesan The Conjuring Universe dan IT. Gabungan kreator horor kelas atas ini menjanjikan pengalaman menonton yang tidak mudah dilupakan.
Sinopsis Until Dawn: Terjebak dalam Siklus Kematian Tanpa Akhir
Kisah dimulai ketika Clover, diperankan oleh Ella Rubin, memutuskan untuk menyelidiki hilangnya kakaknya, Melanie, di sebuah lembah terpencil. Ia mengajak sekelompok teman, masing-masing dengan kepribadian unik, dalam perjalanan yang awalnya terlihat seperti petualangan biasa. Namun, segalanya berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka mulai dibunuh satu per satu oleh entitas tak dikenal. Yang lebih menyeramkan, setiap kali mereka mati, mereka terbangun kembali di awal perjalanan, terjebak dalam siklus kematian yang tak berujung.
Setiap pengulangan waktu membawa ancaman baru. Kadang mereka berhadapan dengan pembunuh bertopeng ala slasher movie, di lain waktu mereka dikejar makhluk supernatural yang jauh lebih mengerikan. Film ini seperti perpaduan antara Happy Death Day dan The Cabin in the Woods, tetapi dengan pendekatan yang lebih gelap dan berdarah. Satu-satunya harapan mereka adalah menemukan cara untuk bertahan hidup hingga matahari terbit—jika mereka bisa selamat sampai saat itu.
Daftar Pemain: Kombinasi Bakat Muda dan Veteran Horor
Ella Rubin, yang sebelumnya dikenal lewat The Idea of You, memimpin pemeran sebagai Clover, seorang gadis pemberani dengan tekad baja. Michael Cimino, bintang Love, Victor, berperan sebagai Jason, si pecundang yang dipaksa tumbuh menjadi pahlawan. Odessa A’zion (Grand Army) memerankan Jess, sosok skeptis yang menyimpan rahasia gelap. Sementara Ji-young Yoo (Expats) menjadi Lin, si jenius kelompok yang terobsesi dengan teori konspirasi.
Yang paling dinantikan fans adalah kembalinya Peter Stormare sebagai Dr. Alan J. Hill, karakter ikonik dari versi game. Kehadirannya menjadi jembatan antara dunia game dan film, sekaligus memberikan nuansa nostalgia bagi para penggemar lama.
Fakta Menarik di Balik Layar
Proses syuting Until Dawn berlangsung di Budapest, Hungaria, yang memberikan nuansa Eropa Timur yang kental dan mistis. Lokasi lembah terpencil dalam film sengaja dipilih untuk menciptakan atmosfer terisolasi yang mencekam. Kabarnya, sutradara David F. Sandberg menyisipkan banyak easter egg untuk penggemar game, termasuk adegan ikonik “Don’t Move” saat karakter bersembunyi dari pembunuh.
Yang membuat film ini semakin menarik adalah kabar tentang adanya multiple endings. Mirip dengan mekanisme dalam game, keputusan karakter utama di akhir cerita bisa mengarah ke lima akhir yang berbeda. Ini berarti penonton mungkin akan kembali menonton untuk melihat semua kemungkinan yang ada.
Baca Juga
Analisis & Prediksi Kesuksesan
Dengan tim kreatif di balik The Conjuring Universe dan IT, Until Dawn memiliki semua bahan untuk menjadi sleeper hit berikutnya. Kombinasi elemen slasher, supernatural, dan time loop berpotensi menarik tidak hanya penggemar horor, tetapi juga penonton yang menyukai cerita dengan lapisan misteri tebal.
Tren adaptasi game horor sedang naik daun, terbukti dengan kesuksesan Five Nights at Freddy’s tahun lalu. Until Dawn bisa menjadi penerusnya, terutama dengan pendekatan segar yang ditawarkan. Karakter-karakter yang beragam, termasuk representasi LGBTQ+ melalui peran Michael Cimino, juga berpotensi menjadi pembicaraan.
Bagi yang belum pernah memainkan game-nya, tidak perlu khawatir. Film ini dirancang untuk dinikmati baik oleh fans lama maupun penonton baru. Namun, bagi yang penasaran dengan easter egg dan referensi tersembunyi, tidak ada salahnya mencoba game-nya terlebih dahulu.
Satu hal yang pasti: Until Dawn bukan sekadar adaptasi biasa. Ini adalah love letter untuk penggemar horor, dengan segala ketegangan, kejutan, dan—tentu saja—teriakan yang siap memenuhi bioskop. Siapkah Anda menyambutnya?