Ruang.co.id – Inovasi ORIN dalam memasang GPS tracker gratis untuk ambulans PMI Surabaya tidak hanya menjadi sebuah terobosan teknologi, tetapi juga menandai perubahan besar dalam sistem layanan darurat di Indonesia. Program Bakti ORIN ke Masyarakat ini memiliki dampak yang jauh lebih dalam daripada sekadar menyediakan alat pelacak. Dengan enam unit GPS seri OBU D yang telah terpasang, ambulans PMI Surabaya kini dapat beroperasi dengan tingkat efisiensi dan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teknologi pelacakan real-time yang disematkan memungkinkan petugas lapangan menentukan rute tercepat menuju lokasi kejadian, sehingga waktu respons dapat dipersingkat secara signifikan. Sabtu, (17/5/2025).
Salah satu aspek paling menarik dari teknologi ORIN adalah kemampuannya yang melampaui fungsi GPS konvensional. Fitur geofencing, misalnya, memastikan bahwa ambulans tetap berada dalam zona operasional yang telah ditetapkan. Jika kendaraan keluar dari area yang telah ditentukan, sistem akan langsung mengirimkan notifikasi otomatis kepada pihak terkait. Hal ini membantu mencegah penyimpangan rute yang tidak diperlukan, sekaligus meningkatkan akuntabilitas operasional. Namun, yang benar-benar membedakan solusi ini adalah kemampuannya dalam pelaporan otomatis. Sebelumnya, pencatatan data operasional ambulans dilakukan secara manual, yang rentan terhadap kesalahan dan kurang transparan. Dengan teknologi ORIN, setiap pergerakan ambulans terekam hingga ke titik koordinat spesifik, memungkinkan evaluasi kinerja yang lebih objektif dan terukur.
Mirta, Kepala Bidang Pelayanan PMI Surabaya, mengakui bahwa perubahan ini membawa dampak positif yang nyata. “Data kini tercatat hingga titik koordinat spesifik, membuat evaluasi operasional lebih transparan,” ujarnya. Transparansi ini tidak hanya bermanfaat bagi internal PMI, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan darurat yang diberikan.
Ali Gunawan Wijoyo, CEO ORIN, menekankan bahwa tujuan utama inovasi ini adalah untuk menyelamatkan nyawa, bukan sekadar meningkatkan efisiensi logistik. Teknologi ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), yang mendorong penggunaan teknologi informasi dalam layanan medis darurat. Berdasarkan uji coba awal, penggunaan GPS ORIN mampu memangkas waktu tanggap darurat hingga 30%. Angka ini bukanlah pencapaian kecil, mengingat dalam situasi gawat darurat, setiap detik sangat menentukan keselamatan pasien.
Keberhasilan implementasi program ini di Surabaya menjadi landasan bagi perluasan ke wilayah lain. ORIN telah menyusun roadmap untuk memperluas jangkauan teknologi ini ke rumah sakit daerah dan posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh Jawa Timur. “Setiap detik berharga dalam darurat. Kami ingin teknologi ini jadi standar di semua ambulans,” tegas tim ORIN dalam rilis resminya.
Dengan demikian, inisiatif ORIN tidak hanya memberikan solusi teknis, tetapi juga mendorong transformasi sistem layanan darurat di Indonesia ke arah yang lebih efisien, transparan, dan berorientasi pada penyelamatan nyawa.

