TPS Perkuat Logistik Nasional dengan Sistem Manajemen Bisnis Berkelanjutan

Business Continuity Management System
Para peserta sedang mengikuti sosialisasi Business Continuity Management System (BCMS) di Terminal Petikemas Surabaya untuk menjaga ketahanan logistik nasional. Foto: Istimewa
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebagai simpul penting dalam rantai pasok nasional secara konsisten meningkatkan ketahanan operasional pelabuhan. Upaya strategis ini diwujudkan melalui penerapan kerangka kerja sistematis yang dikenal sebagai Business Continuity Management System (BCMS). Rabu, (10/12/2025). Sistem yang berstandar internasional ISO 22301 ini menjadi tulang punggung dalam menjaga kesiapsiagaan layanan terminal petikemas milik Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas tersebut.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, menegaskan bahwa implementasi BCMS merupakan kebutuhan yang tidak terelakkan. “Sebagai bagian dari pelabuhan yang memberikan layanan terhadap perusahaan pelayaran & petikemas internasional maupun domestik yang melayani arus logistik barang, TPS menerapkan sistem yang mampu menjamin layanan tetap berjalan tanpa gangguan signifikan,” jelas Erika. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa BCMS memastikan bahwa setiap potensi risiko telah diantisipasi melalui rencana penanganan yang terukur, terstruktur, dan siap diaktifkan apabila kondisi memang memerlukan aktivasi BCMS.

Dalam operasionalnya, penerapan BCMS di TPS mencakup identifikasi mendalam terhadap berbagai potensi risiko operasional. Ruang lingkupnya sangat luas, mulai dari gangguan sistem teknologi informasi, ancaman bencana alam, kecelakaan kerja, kebakaran, hingga beragam risiko operasional lainnya. Setiap ancaman ini tidak hanya didaftar, tetapi juga dianalisis secara mendetail untuk kemudian dirumuskan prosedur pemulihan (recovery) yang spesifik.
Tujuan akhir dari serangkaian analisis risiko ini adalah untuk memastikan kelangsungan semua layanan bongkar muat, aktivitas di gate, hingga vessel operation. Dengan prosedur pemulihan yang jelas, produktivitas terminal diharapkan dapat dipertahankan bahkan dalam situasi yang tidak terduga. Langkah ini merupakan bentuk komitmen nyata TPS dalam menjalankan tata kelola risiko perusahaan (corporate risk management) yang robust, selaras dengan kebijakan induknya, Pelindo Group.

Baca Juga  TPS Surabaya Pecahkan Rekor! Audit SMAP & BCMS Buktikan Pelabuhan Zero Korupsi & Siap Hadapi Krisis

Memiliki dokumen rencana saja tidak cukup untuk membangun ketahanan operasional pelabuhan yang sesungguhnya. TPS memahami bahwa faktor manusia adalah kunci eksekusi. Oleh karena itu, simulasi kedaruratan dan uji pemulihan sistem operasional digelar secara berkala. Aktivitas pelatihan kesiapsiagaan ini dirancang untuk memastikan seluruh pekerja tidak hanya memahami, tetapi juga menguasai peran dan langkah teknis yang harus diambil saat insiden terjadi.

Melalui metode pelatihan yang praktis, budaya siaga terus dibangun di setiap lini organisasi. Erika A. Palupi menambahkan bahwa nilai strategis dari kesiapsiagaan layanan ini melampaui operasional internal. “Keandalan layanan tidak hanya ditentukan oleh sarana dan peralatan, tetapi juga kesiapan sistem manajemen risiko. Dengan BCMS, kami berupaya memastikan bahwa TPS mampu mempertahankan produktivitas dan reliabilitas pelayanan,” ujarnya. Hal ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan kepercayaan pengguna jasa dan seluruh pemangku kepentingan.

Pada skala yang lebih luas, implementasi BCMS ini memiliki dampak strategis terhadap perekonomian. Sistem tersebut secara langsung mendukung kelancaran arus ekspor-impor dan distribusi logistik nasional. Dalam dinamika industri logistik global yang penuh tantangan, kehadiran terminal yang resilient dan adaptif menjadi sebuah keharusan.

Ke depan, komitmen TPS dalam penerapan BCMS akan terus ditingkatkan melalui dua pendekatan utama: peningkatan kompetensi SDM dan penguatan koordinasi dengan instansi terkait di kawasan pelabuhan. Dengan langkah-langkah berkelanjutan ini, TPS bertekad untuk tidak hanya menjadi terminal yang aman dan efisien, tetapi juga menjadi pelabuhan yang berkelanjutan dan siap menjadi penopang utama rantai pasok nasional di masa depan.