Virus Influenza A Bisa Beradaptasi dan Bermutasi Sesuai Lingkungannya Temuan Mengejutkan dari Penelitian NIH

virus influenza A
Ilustrasi keadaan terkena virus influenza A. Foto:@Freepik.com
Ruang Sely
Ruang Sely
Print PDF

Ruang.co.id – Tahukah kamu bahwa virus influenza A ternyata memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan lingkungannya? Penelitian terbaru yang dipimpin oleh para ilmuwan di National Institutes of Health (NIH) mengungkapkan fakta mengejutkan: virus influenza A bisa mengubah bentuknya agar lebih mudah menginfeksi sel. Penemuan ini membuka wawasan baru tentang cara virus bertahan hidup dan berkembang biak, meski menghadapi berbagai hambatan, seperti sistem imun tubuh yang berusaha melawan.

Mengapa Virus Influenza A Bisa Beradaptasi?

Biasanya, kita berpikir bahwa virus influenza A hanya ada dalam satu bentuk – bulat atau bola. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus ini bisa berubah bentuk menjadi filamen yang lebih panjang dan lebih kompleks. Bentuk filamen ini ternyata lebih tahan terhadap antibodi dan bisa menghindari proses inaktivasi yang biasanya dilakukan oleh sistem imun.

Tim peneliti yang bekerja di bawah Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) NIH menemukan bahwa struktur virus influenza A bisa berubah dengan cepat, bergantung pada kondisi lingkungannya. Dalam eksperimen yang mereka lakukan, virus dapat menyesuaikan bentuknya ketika terpapar pada situasi yang mengurangi kemampuan infeksinya, seperti keberadaan antibodi antivirus atau ketidakcocokan dengan sel inang yang mereka serang.

Apa yang Membuat Virus Influenza A Bisa Mengubah Bentuknya?

Ternyata, perubahan bentuk viruss influenza A bukanlah hal yang acak. Virus ini bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, dan bentuknya yang dinamis dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, bukan hanya jenis virus itu sendiri. Penelitian yang diterbitkan di Nature Microbiology menyatakan bahwa bentuk filamen membutuhkan lebih banyak energi untuk terbentuk dibandingkan dengan bentuk bola, tetapi keuntungan adaptif yang ditawarkan oleh filamen jauh lebih besar.

Bentuk virus ini, baik dalam bentuk bola maupun filamen, ternyata memiliki tujuan yang sangat spesifik: bertahan dari ancaman dan meningkatkan kemampuan infeksi. Pada dasarnya, virus ini memiliki “strategi” untuk memastikan bahwa ia tetap bisa menginfeksi dan menghindari upaya perlawanan dari sistem imun tubuh.

Virus Lain Juga Memiliki Kemampuan Serupa

Selain influenza A, banyak virus lainnya juga menggunakan strategi serupa untuk bertahan dan menginfeksi. Virus seperti campak, Ebola, Nipah, hingga Hendra menggunakan bentuk infeksi yang lebih kompleks dan dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan mereka. Virus-virus ini mampu menghindari antibodi dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang ada, sehingga membuat mereka lebih sulit dilawan oleh sistem imun.

Apa Dampaknya bagi Kesehatan Global?

Penemuan ini tentu memiliki dampak besar bagi penelitian tentang penyakit menular dan pengembangan vaksin. Dengan memahami cara virus beradaptasi dan menghindari antibodi, para ilmuwan bisa merancang strategi baru dalam pencegahan dan pengobatan virus, termasuk influenza. Peningkatan pemahaman tentang mutasi virus dan bentuknya bisa membantu kita menciptakan vaksin yang lebih efektif dan sistem imun yang lebih kuat.

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan sebagai informasi kesehatan dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda mengalami kondisi Kesehatan segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.