Sidoarjo, Ruang.co.id ā Suasana pagi di Kecamatan Balongbendo terasa berbeda pada Senin (5/5). Di halaman kantor kecamatan, sebanyak 190 orang berkumpul, terdiri dari perangkat desa, kepala sekolah, hingga staf kecamatan, mengikuti apel pagi yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana.
Apel pagi yang biasanya berlangsung formal dan datar, kali ini berubah menjadi momen penuh semangat dan kehangatan. Dengan gaya khasnya yang lugas dan bersahabat, Mimik menyapa satu per satu peserta apel, mencairkan suasana sebelum menyampaikan pesan-pesan penting tentang pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Mimik menekankan bahwa kekuatan membangun Sidoarjo tak hanya terletak di pusat pemerintahan, tetapi justru dimulai dari desa. āPemerintah kabupaten dan desa harus satu irama. Visi kita sama, Sidoarjo yang lebih baik, bersih, sehat, dan sejahtera,ā tegasnya.
Ia juga mengangkat isu krusial yang kerap terabaikan, kebersihan lingkungan. āSaya akan berikan apresiasi bagi masyarakat yang peduli. Kalau ada yang memfoto pelaku buang sampah sembarangan, kirim ke saya. Kita berikan tindakan. Ini bukan sekadar soal sampah, tapi soal mental dan kesehatan,ā ujarnya, disambut tepuk tangan peserta apel.
Tak hanya bicara soal lingkungan, Mimik juga mengajak seluruh perangkat desa untuk lebih peka terhadap kondisi sosial warga. Ia mengingatkan pentingnya melaporkan warga yang rumahnya tidak layak huni agar bisa segera dibantu melalui Baznas atau dinas terkait.
āJangan sampai kita lewat depan rumah warga yang sudah retak-retak tapi kita diam saja. Laporkan. Pemerintah hadir untuk itu,ā ujarnya penuh empati.
Usai memimpin apel, Mimik langsung bergerak ke Desa Suwaluh, mengunjungi pelaku UMKM yang kini mulai menunjukkan taringnya. Dua produk unggulan yang menarik perhatian adalah keripik sarang tawon, camilan unik berbahan dasar sarang lebah yang digoreng renyah, dan batik tulis khas Suwaluh dengan motif-motif lokal yang menggambarkan kekayaan budaya desa.
Dengan penuh antusias, Hj. Mimik mencicipi keripik sarang tawon dan mencoba melukis batik bersama para pengrajin dari UMKM Desa Suwaluh. āLuar biasa. Ini bukan hanya produk, tapi identitas desa. Kita harus angkat ini ke level berikutnya,ā ujar Mimik.
Ia pun menggulirkan gagasan segar, menjadikan gedung DPRD Sidoarjo sebagai etalase UMKM. āKita pajang produk-produk unggulan di sana. Jadi saat ada tamu atau rapat, mereka bisa langsung kenal dengan potensi lokal kita,ā ucapnya. Gagasan ini disambut gembira oleh para pelaku UMKM yang selama ini mengaku kesulitan mendapatkan tempat promosi yang strategis.
Dari Desa Menuju Dunia
Kunjungan ini bukan hanya seremonial. Ada pesan kuat yang ingin disampaikan: bahwa UMKM bukan sekadar roda ekonomi kecil, tetapi fondasi ekonomi kerakyatan. Menurut Hj. Mimik, keberhasilan membangun ekonomi daerah harus dimulai dari desa.
āKalau UMKM di desa kuat, ekonomi Sidoarjo akan stabil. Kita ingin produk dari Suwaluh bisa dikenal hingga luar daerah, bahkan internasional. Tapi semua harus dimulai dari keseriusan kita bersama, pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha,ā tegasnya.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari ini berakhir dengan sesi diskusi terbuka antara Wabup dan para pelaku UMKM, serta perangkat desa. Banyak harapan, masukan, dan bahkan keluhan yang diutarakan. Namun yang lebih penting, semuanya mendengarkan satu sama lain. Ada semangat baru yang tercipta, dari desa kecil bernama Suwaluh, yang siap melangkah lebih jauh.

