Surabaya Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Anggar Jawa-Bali, Batu Loncatan Menuju Panggung Dunia

Peserta kejuaraan anggar sedang bertanding di GOR Kodam Brawijaya
Peserta kejuaraan anggar sedang bertanding di GOR Kodam Brawijaya Surabaya, Januari 2025
Ruang redaksi
Print PDF

Ruang.co.id – Surabaya kembali menjadi saksi gelaran penting dunia olahraga dengan Kejuaraan Anggar Antar Klub Tingkat Nasional se-Jawa-Bali. Acara bergengsi ini berlangsung pada 25-27 Januari 2025 di GOR Kodam Brawijaya, Jalan Hayam Wuruk, dan diorganisir oleh Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jawa Timur. Tujuannya? Mencari talenta-talenta muda yang siap mengharumkan nama Indonesia di kompetisi internasional.

Menurut Eko Roy Sunardja, Wakil Pelaksana Kejuaraan, event ini bukan sekadar turnamen biasa. Ini adalah momen untuk menjaring atlet terbaik yang kelak akan bersaing di kejuaraan ASEAN di Bali. “Kami ingin memastikan para atlet ini tidak hanya siap secara teknik, tetapi juga mental. Target kami adalah mencetak bintang-bintang baru yang mampu bersaing di level internasional,” ujar Eko.

Sebanyak 17 klub dari berbagai daerah, termasuk Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, dan Blitar, turut ambil bagian. Tak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, kompetisi ini juga menjadi sarana berharga untuk meningkatkan pengalaman bertanding para atlet muda.

Ketua Umum IKASI Jatim, Dr. Roy Siregar, menekankan pentingnya atmosfer kompetisi dalam mendukung perkembangan atlet. “Anak-anak ini perlu tantangan. Latihan saja tidak cukup kalau tidak ada wadah untuk membuktikan kemampuan mereka,” katanya. Dengan antusiasme yang luar biasa dari klub-klub Jawa-Bali, Dr. Roy optimis event ini akan memberikan pengalaman berharga bagi semua peserta.

Lebih lanjut, Dr. Roy menyoroti pentingnya menikmati setiap momen pertandingan tanpa tekanan berlebih. “Di Manado dulu, tanpa target besar, kami bisa jadi juara umum. Saya ingin para atlet belajar menikmati proses, bukan hanya mengejar hasil,” tambahnya.

Kejuaraan Anggar Jawa-Bali

Kejuaraan ini bukan hanya tentang menang atau kalah. Ini adalah langkah awal menuju panggung internasional, terutama kejuaraan ASEAN di Bali yang akan berlangsung pertengahan tahun 2025. Para juara dari turnamen ini akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan atlet-atlet terbaik dari negara lain.

“Kita harus memberi mereka kesempatan lebih banyak untuk bertanding,” ujar Atres, Ketua Pelaksana. Menurutnya, dengan semakin seringnya mereka berkompetisi, kualitas mereka akan meningkat secara signifikan.

Kharisma, seorang pengamat olahraga anggar, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa di cabang olahraga ini. Namun, dukungan yang lebih besar diperlukan. “Kalau ekstrakurikuler anggar mulai diperkenalkan di sekolah-sekolah, saya yakin kita bisa mencetak lebih banyak atlet berbakat,” ujarnya.

Kejuaraan ini juga menjadi pengingat pentingnya sportivitas di dunia olahraga. “Kalah itu proses belajar, menang adalah motivasi untuk terus berjuang,” pesan Dr. Roy kepada para atlet muda.

Kejuaraan Anggar Jawa-Bali di Surabaya telah membuka jalan bagi para atlet muda untuk menunjukkan bakat mereka di panggung yang lebih besar. Bali kini menjadi tujuan berikutnya, di mana harapan untuk mengharumkan nama Indonesia semakin besar. Sungguh, olahraga ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membangun masa depan atlet yang gemilang.