Sidoarjo, Ruang.co.id ā Dalam dunia yang terus bergerak cepat, satu hal yang tak boleh terlupakan adalah hak dan masa depan anak-anak. Kabupaten Sidoarjo mengambil langkah konkret dengan menggugah kesadaran kolektif melalui kegiatan sosialisasi bertema āSinergi Keluarga, Masyarakat dan Pemerintah untuk Anak.ā Digelar di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (9/5).
Kegiatan ini menjadi panggung penting bagi Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Sriantun, yang juga istri Bupati Subandi, dalam menyampaikan visi besarnya, menjadikan Sidoarjo sebagai kabupaten yang benar-benar layak dan ramah anak.
Dalam pidatonya yang menggugah, Sriantun menegaskan bahwa anak bukan sekadar penerus masa depan, melainkan aset hidup bangsa yang mesti dilindungi dari segala bentuk ancaman, baik fisik maupun psikologis.
āAnak itu amanah. Mereka harus tumbuh di lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung seluruh aspek tumbuh kembangnya,ā ujarnya lugas.
Data menunjukkan bahwa sekitar 28,22% dari total penduduk Sidoarjo adalah anak-anak, jumlah yang signifikan dan sekaligus menjadi cermin tanggung jawab besar seluruh elemen masyarakat.
Namun di balik angka itu, tersembunyi berbagai tantangan nyataādari kasus kekerasan hingga pengabaian hak sipil anak yang kerap luput dari perhatian publik. Di sinilah pentingnya peran aktif PKK sebagai motor penggerak perubahan sosial.
Tim Penggerak PKK, yang selama ini dikenal dekat dengan masyarakat akar rumput, disebut memiliki posisi strategis dalam membangun kesadaran dan kultur yang ramah anak.
Melalui edukasi, penguatan ketahanan keluarga, serta pendampingan intensif, PKK diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga hak anak.
āSaya mengajak seluruh kader PKK, dari tingkat kabupaten hingga desa, untuk jadi ujung tombak. Perubahan harus dimulai dari rumah, dari komunitas kita sendiri,ā tegas dr. Sriantun.
Baca Juga: Jihad Digital Pemkab Sidoarjo: OPD Adu Kreativitas di Medsos untuk Pelayanan Publik Humanis
Kekuatan perempuan juga disorot sebagai elemen penting dalam misi ini. Menurutnya, perempuan memiliki kepekaan lebih dalam berinteraksi dengan anak, menjadikan mereka jembatan efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendengar dan memahami. Ia menekankan agar jangan ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan, sebab trauma masa kecil bisa menghantui seumur hidup.
Sementara itu, Ketua Pokja I, Ny. Ary Andjar Soerjadianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman kader PKK akan pentingnya mewujudkan Kabupaten Layak Anak.
Tak hanya itu, sinergi antar sektor, dari pemerintah hingga organisasi masyarakat, menjadi kunci mewujudkan ruang hidup yang inklusif dan partisipatif bagi anak-anak.
Sosialisasi ini diikuti oleh 225 peserta dari berbagai elemen: pengurus PKK, organisasi wanita, hingga karang taruna. Hadir pula Inayah Sri Wardhani, sebagai narasumber yang menyuntikkan wawasan mendalam mengenai pentingnya keterlibatan seluruh lapisan dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Apa yang dilakukan Sidoarjo hari ini bukan sekadar program, melainkan gerakan moral. Gerakan yang jika dilakukan dengan hati, bisa jadi teladan nasional.
Sebab menjaga anak bukan hanya tugas keluarga, merupakan panggilan bersama. Kini, tugas bersama adalah menyambut masa depan anak dengan tangan terbuka dan hati yang lebih peduli

