Plafon SDN 1 Sebani Setahun Dibiarkan Jebol: Disorot Bupati untuk Segera Perbaikan, Harapan Pendidikan Aman dan Layak

Plafon SDN 1 Sebani jebol
Plafon jebol SDN 1 Sebani setahun tak diperbaiki. Bupati Sidoarjo turun tangan janji perbaikan demi pendidikan yang aman dan layak. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Sidoarjo, Ruang.co.id — Sebuah potret nyata tantangan pendidikan dasar kembali mencuat dari Sidoarjo. SDN 1 Sebani di Kecamatan Tarik, yang selama setahun terakhir dihantui ancaman bahaya dari plafon jebol di tiga ruang kelas, akhirnya mendapat perhatian serius dari pemangku kebijakan.

Minggu pagi (25/5/2025), Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung ke lokasi. Ia didampingi jajaran pejabat lintas sektor. Ada anggota Komisi C DPRD Sidoarjo M. Nizar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidoarjo Tirto Adi, Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono, serta Camat Tarik Iswadi Pribadi, dan Kades Sebani. Minggu, (25/5/2025).

Pemandangan yang mengkhawatirkan, Plafon bolong jebol, penyangga kayu keropos, dan selasar ambrol, mendorong respons cepat dari pemimpin daerah ini.

ā€œKita akan usahakan dengan kemampuan anggaran APBD, kalau tidak ada kita akan lakukan penggeseran anggaran, atau kalau tidak kita mencoba memanfaatkan CSR yang ada di wilayah Kec. Tarik,ā€ tegas Subandi saat meninjau kondisi sekolah.

Baca Juga  Atap Sekolah Ambrol, Bupati Sidoarjo Pastikan Renovasi Kilat

Tiga ruang vital yang terdampak kerusakan adalah ruang kelas 1, kelas 2, dan ruang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Meski sudah dilaporkan sejak lama, perbaikan belum kunjung terealisasi. Plt. Kepala Sekolah SDN 1 Sebani, Indriana, menyampaikan bahwa pihaknya terpaksa masih menggunakan ruangan tersebut demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar.

ā€œLaporan kerusakannya sudah, sebenarnya sudah disetujui dan masuk anggaran April, tapi realisasinya katanya bulan Mei atau Juni,ā€ kata Indriana, berharap agar prosesnya segera berjalan.

Kondisi ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi menyangkut keselamatan dan masa depan generasi muda. Ketika ruang belajar yang seharusnya menjadi tempat paling aman justru menjadi ancaman, perlu refleksi menyeluruh: apakah pendidikan sudah mendapat prioritas semestinya?

Baca Juga  Gerakan SDM Emas 2045! BKKBN Garap Grand Design Kependudukan dari Hulu ke Hilir

Langkah Bupati Subandi membawa angin segar, namun juga menjadi momen kritis untuk mengubah pola lama penanganan pendidikan yang lambat. Gerak cepat, terobosan inovatif seperti pemanfaatan CSR, hingga sinergi lintas instansi bisa menjadi kunci transformasi fasilitas pendidikan di daerah.

Berita ini memantik empati dan semangat gotong royong semua pihak: pemerintah, swasta, dan masyarakat. Karena pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tapi juga soal ruang yang aman, layak, dan manusiawi untuk belajar dan bertumbuh.

Kini publik Sidoarjo menanti, bukan sekadar janji, tapi realisasi. Agar tidak ada lagi siswa yang belajar di bawah ancaman plafon runtuh, karena setiap anak berhak atas masa depan yang terang, bukan ruang kelas yang menghawatirkan.