Sidoarjo, Ruang.co.id – Suasana jelang Idul Adha 1446 H di Kabupaten Sidoarjo terasa berbeda. Sebuah hadiah istimewa datang dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto: seekor sapi kurban berbobot fantastis, 1,08 ton! Hewan megah ini diserahkan secara simbolis di Desa Mulyodadi, Kecamatan Wonoayu pada Senin (2/6/2025), dan langsung diterima oleh Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana.
Tak hanya besar secara fisik, sapi kurban ini membawa pesan simbolis besar, kehadiran negara dalam momen keagamaan masyarakat, sekaligus dorongan nyata untuk kesehatan hewan dan ketertiban pemotongan kurban.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto. Semoga bantuan ini menjadi berkah untuk seluruh warga Indonesia, khususnya masyarakat Sidoarjo,” ujar Wabup Mimik Idayana penuh haru.
Bersamaan dengan penyerahan sapi, Wakil Bupati juga melepas 200 petugas kesehatan hewan kurban. Tim ini terdiri dari dokter hewan profesional dari Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo, universitas ternama seperti Airlangga dan Brawijaya, serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Jatim. Mereka akan disebar ke 18 kecamatan untuk memastikan hewan kurban sehat, divaksin, dan layak konsumsi.
Langkah ini tak hanya solutif, tapi juga edukatif. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bahkan menyediakan vaksin gratis untuk peternak, bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor bisa menjadi solusi sistemik dalam menjaga mutu dan kesehatan hewan kurban.
Drh. Tony, salah satu anggota tim kesehatan hewan, menyampaikan hasil pemantauan awal yang cukup menggembirakan. “Kami telah melakukan tes kesehatan di 34 titik penjualan ternak. Alhamdulillah, hampir seluruh hewan sehat. Hanya satu ekor sapi yang kami isolasi,” jelasnya.
Tahun 2024 kemarin, Sidoarjo mencatat pemotongan 14.254 ekor sapi, 22.862 kambing, dan 2.084 domba, sebuah capaian besar yang menunjukkan antusiasme masyarakat dalam berqurban. Dengan hadirnya perhatian dari pemerintah pusat dan penguatan sistem kesehatan hewan, perayaan Idul Adha tahun ini dapat diyakini akan lebih aman, sehat, dan penuh makna.
Qurban bukan lagi sekadar ritual tahunan, tetapi momentum pembelajaran, kepedulian, dan solidaritas sosial, ucap penghujung Wabub Mimik. Dengan semangat kolaborasinya, Sidoarjo, menjadi panggung inspiratif bagi daerah lainnya.
