Tiga Sertifikasi Kunci Kadin Jatim Dukung Program Makan Bergizi

Sertifikasi Program Makan Bergizi
Kepala BRIDA Jatim Andriyanto memaparkan materi tentang sertifikasi keamanan pangan dalam sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menegaskan komitmen penuhnya untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Pemerintah Indonesia. Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyoroti bahwa program strategis untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah ini harus didukung oleh tata kelola dapur yang impeccable. Aspek kebersihan dan pengelolaan yang higienis menjadi kunci utama untuk mencegah risiko kontaminasi dan memastikan kualitas gizi makanan tetap terjaga. Minggu, (05/10/2025).

Dalam kegiatan Sosialisasi dan Penyamaan Persepsi Satuan Pengelola Program Gizi di Surabaya, Adik menekankan bahwa pemahaman mendalam para pengelola dapur tentang standar kebersihan mutlak diperlukan. Ia juga menegaskan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang diukur melalui keahlian dan sertifikasi profesional adalah fondasi yang tidak dapat ditawar. Hal ini bertujuan agar setiap tanggung jawab dalam pengolahan makanan dapat dijalankan dengan standar tertinggi.

Kehadiran Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur, Andriyanto, sebagai narasumber semakin memperkaya diskusi. Andriyanto menjelaskan bahwa penyamaan pola pikir dan standar operasional adalah langkah kritis untuk menghindari disparitas pelaksanaan di lapangan. Berdasarkan pengamatan, berbagai kasus kegagalan di daerah lain seringkali berakar dari lemahnya tata kelola yang disebabkan kompetensi SDM yang belum memadai.

Baca Juga  Wabup Mimik Cek Pastikan Menu MBG Aman di Dua SMP di Sidoarjo

Andriyanto secara gamblang merinci tiga bentuk sertifikasi wajib yang harus dipenuhi setiap dapur penyedia makanan bergizi. Pilar pertama adalah sertifikasi dan standardisasi bagi lembaga atau jasa boga itu sendiri. Pilar kedua berfokus pada aspek food handling dan keamanan pangan yang harus selaras dengan prinsip-prinsip HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Points.

Sistem HACCP yang berbasis sains ini difungsikan sebagai benteng pencegahan risiko. Andriyanto menerangkan bahwa sistem ini memastikan setiap tahapan produksi makanan, sejak dari bahan baku hingga menjadi produk akhir, dikendalikan secara ketat untuk mencegah bahaya kontaminasi. Dengan menerapkan tujuh prinsip inti HACCP, diharapkan setiap hidangan yang disajikan benar-benar terjamin keamanannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Pilar ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah sertifikasi keahlian khusus bagi chef atau juru masak yang terlibat langsung dalam proses pengolahan. Komitmen ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang menekankan bahwa seluruh produk pangan harus bebas dari segala bentuk cemaran, baik biologis, kimia, maupun benda lain yang dapat mengganggu kesehatan.

Melihat kondisi Jawa Timur yang dinilai relatif aman dan kondusif, Kadin Jatim berinisiatif menjadikan provinsi ini sebagai pilot project bagi pelaksanaan sertifikasi dan pendampingan menyeluruh untuk semua Satuan Pengelola Program Gizi. Andriyanto menyatakan optimisme bahwa Jawa Timur dapat menjadi percontohan nasional untuk tata kelola dapur sehat dan bergizi. Langkah strategis ini diambil setelah menimbang berbagai kasus kegagalan di daerah lain yang disebabkan lemahnya pengawasan dan tidak adanya SOP yang baku.

Baca Juga  Inovasi Program MBG, DPRD Jatim Usulkan CSR Perusahaan Jadi Solusi Cerdas

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Direktur Kadin Institute, Nurul Indah Susanti, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pendataan dan inventarisasi menyeluruh terhadap seluruh dapur penyedia makan bergizi yang tersebar di 38 kabupaten dan kota. Pemetaan ini sangat penting untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan serta menyusun skema pendampingan yang tepat sasaran dan sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah.

Nurul Indah Susanti membeberkan bahwa proses sertifikasi akan mencakup tiga skema utama yang akan digulirkan secara bertahap dalam waktu satu bulan ke depan. Skema tersebut meliputi sertifikasi bagi pengelola jasa boga, sertifikasi kompetensi bagi juru masak atau cook, dan sertifikasi khusus bagi penjamah makanan atau food handler. Pelaksanaan teknis program pelatihan dan sertifikasi ini akan dilakukan melalui kolaborasi strategis dengan empat lembaga sertifikasi profesi terpercaya.

Kadin Institute menggandeng Pesona Indonesia, Rajawali Hospitality, LSP Jaminan Mutu, dan LSP Keamanan Pangan untuk memastikan setiap tenaga kerja dan lembaga penyedia makanan memiliki kompetensi yang diakui secara nasional. Melalui sinergi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga profesional, Kadin Jatim yakin Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan dengan terukur, sesuai standar, dan berdampak nyata bagi peningkatan gizi generasi muda Indonesia.