Sidoarjo, Ruang.co.id ā Sunyi yang menggema di Sentra Kuliner Gajahmada Sidoarjo, kini menggugah kepedulian banyak pihak.
Dari 80 stan yang disediakan Pemkab Sidoarjo untuk pelaku UMKM, kini hanya 42 stan yang aktif berjualan, sisanya tutup laksana āhidup segan matipun engganā, akibat sepinya pembeli.
Kondisi ini menyayat hati para pedagang, yang dulunya sempat berjaya sebelum pandemi Covid-19 melanda.
āSetiap sore kami menunggu pembeli, tapi kursi tetap kosong. Kadang sehari hanya laku tiga porsi,ā ujar Ari, pemilik Warung Inyo di Sentra Kuliner Gajahmada, Senin (3/11/2025).
āKami berharap pemerintah turun tangan, karena banyak rekan pedagang sudah menyerah,ā imbuhnya.
Keluhan Ari dan rekan-rekannya akhirnya sampai ke telinga Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, melalui media sosial. Ia tak tinggal diam. Mimik langsung meninjau lokasi dan berdialog dengan para penjual satu per satu.
āNanti kita tata kembali agar ramai pembeli. Harus ada event di sini agar Sentra Kuliner Gajahmada makin dikenal masyarakat luas,ā tegas Mimik Idayana di sela kunjungannya.
Ia juga menekankan pentingnya promosi digital dan branding menu favorit, agar daya tarik kuliner Gajahmada kembali bersinar.
Menurutnya, strategi komunikasi dan promosi di era media sosial harus dimanfaatkan secara masif. āSekarang jamannya medsos. Kalau hanya menunggu pembeli datang, tidak akan bisa. Kita mainkan medsos kita,ā ungkap Mimik bersemangat.
Dari data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Sidoarjo, sejak awal dibuka tahun 2019, seluruh 80 stan di Sentra Kuliner Gajahmada terisi penuh setelah para pedagang kaki lima dipindahkan dari sepanjang Jalan Gajahmada. Semua fasilitas, mulai listrik hingga air, diberikan gratis tanpa pungutan.
Namun, berdasarkan hasil survei BPS Sidoarjo 2024, daya beli masyarakat sektor kuliner menurun 18,6 persen dibanding sebelum pandemi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro, Amat Adi Subhan, menyebut revitalisasi perlu dilakukan secara komprehensif.
āRencana ke depan setelah ada appraisal, kita akan lelang stan kosong kepada pelaku UMKM baru agar lokasi kembali hidup,ā jelasnya.
Langkah ini juga sejalan dengan misi Pemkab Sidoarjo 2025, yakni memperkuat ekonomi rakyat berbasis UMKM inklusif dan digitalisasi usaha mikro. Upaya tersebut diharapkan dapat mengembalikan geliat ekonomi rakyat kecil yang sempat terhenti.
āAlhamdulillah Bu Mimik datang ke sini dan langsung mengajak kami menggelar event. Kemarin saya buat acara tari-tarian, alhamdulillah pengunjung naik dua kali lipat,ā tambah Ari dengan senyum penuh harap.
Sementara di tempat terpisah, Kusumo Adi Nugroho, Wakil Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo mengapresiasi respons cepat Wabup Sidoarjo. Ia berharap Pemkab segera menjalankan aksi 100 hari untuk membangkitkan Sentra Kuliner Gajahmada yang lesu.
āKita butuh langkah cepat, promosi digital masif, dan event rutin agar pedagang bisa bertahan,ā tegas anggota DPRD bidang UMKM, seraya menargetkan okupansi stan aktif naik 30 persen, Senin (4/11/2025).
Kini, semangat baru mulai tumbuh di antara para pedagang. Mereka percaya, sentra kuliner yang dulu hanya sunyi akan kembali menjadi tempat hangat penuh aroma perjuangan dan harapan ā di bawah sinar lampu-lampu kecil yang menyala di jantung kota Jalan Gajahmada.

