Bali, Ruang.co.id- Debat ketiga Pilkada Tabanan berlangsung seru. Paslon nomor urut satu dan dua beradu argumen. Paslon nomor urut dua, I Komang Gede Sanjaya, mempertanyakan kemampuan Paslon nomor urut satu, I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika, untuk menjalankan visi misi jika terpilih. Sanjaya meragukan kemampuan Mulyadi-Ardika untuk berkolaborasi dengan DPRD Tabanan yang didominasi PDI Perjuangan.
“Pak Komang mungkin lupa tentang perjalanan kemarin waktu Pak Jokowi diusung oleh PDIP. Itu partai yang sangat kecil melawan partai gemuk, tapi akhirnya pemerintahan beliau juga berjalan dengan lancar dan terwujud dengan baik,” jawab Mulyadi menanggapi keraguan Sanjaya. Ia juga mencontohkan keberhasilan Ahok dan Mangku Pastika.
Mulyadi menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi. Menurutnya, bukan jumlah kursi partai yang menentukan keberhasilan. Kemampuan berkomunikasi dan mengajak kerjasama adalah kunci utama. “Kita harus bisa berkomunikasi dengan baik, karena para anggota dewan yang terhormat kalau kita ajak untuk membikin yang lebih baik, anggota yang terhormat pasti mau,” tegas Mulyadi.