ruang

Apa Itu Gaya Hidup Sedentari yang Sering Dibicarakan

Mengenali Gaya Hidup Sedentari
Gambar: Ilustrasi seseorang yang sedang mambaca buku sambil rebahan (pexels)
Ruang Ilham
Ruang Ilham
Print PDF

Surabaya, Ruang.co.id – Pernahkah Anda merasa lelah sepanjang hari meskipun hanya duduk di depan komputer? Atau mungkin sulit untuk menurunkan berat badan meski sudah berusaha keras? Bisa jadi gaya hidup Anda yang menjadi penyebabnya.

Ada satu kebiasaan yang sering kita lakukan tanpa disadari, namun memiliki konsekuensi serius bagi tubuh. Mungkin kau telah terjerumus memiliki gaya hidup sedentari

Apa itu Gaya Hidup Sedentari?

Gaya hidup sedentari merujuk pada pola hidup yang minim aktivitas fisik, lebih mudahnya yaitu gaya hidup kurang gerak. Ini berarti seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam posisi duduk atau berbaring, seperti menonton televisi, bermain game, bekerja di depan komputer, atau menggunakan perangkat seluler dalam waktu yang lama.

Gaya hidup sedentari memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Obesitas

Ketika kita kurang aktif secara fisik, tubuh membakar lebih sedikit kalori dibandingkan dengan kalori yang kita konsumsi. Kalori berlebih ini kemudian disimpan dalam tubuh sebagai lemak, sehingga menyebabkan penumpukan lemak dan berujung pada obesitas. Obesitas tidak hanya memengaruhi penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis lainnya.

Penyakit Jantung

Gaya hidup sedentari dapat melemahkan jantung dan meningkatkan tekanan darah. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Kondisi ini dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Diabetes

Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah. Gaya hidup sedentari dapat memicu resistensi insulin, sehingga tubuh kesulitan mengontrol kadar gula darah. Jika tidak terkendali, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Baca Juga  Lumpia Bukan Satu-satunya! 5 Kuliner Khas Semarang yang Wajib Dicoba
Gangguan Metabolisme

Metabolisme adalah proses kimiawi di dalam tubuh yang mengubah makanan menjadi energi. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu proses metabolisme ini, sehingga tubuh kesulitan membakar kalori dan lemak. Akibatnya, berat badan sulit dikontrol dan kadar gula darah menjadi tidak stabil.

Masalah Tulang dan Sendi

Aktivitas fisik yang cukup membantu memperkuat tulang dan sendi. Ketika kita kurang bergerak, tulang dan sendi tidak mendapatkan rangsangan yang cukup untuk mempertahankan kepadatan dan fleksibilitasnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis (pengeroposan tulang) dan arthritis (peradangan sendi).

Depresi dan Kecemasan

Olahraga dan aktivitas fisik melepaskan endorfin, hormon yang memberikan perasaan senang dan mengurangi stres. Ketika kita kurang aktif, produksi endorfin berkurang sehingga dapat memicu perasaan sedih, cemas, dan mudah tersinggung. Selain itu, olahraga juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan memperbaiki mood.

Gambar: Ilustrasi

Cara Mengatasi Gaya Hidup Sedentari

Untuk mengatasi gaya hidup sedentari, kita perlu melakukan beberapa perubahan dalam rutinitas sehari-hari.

Berolahraga secara teratur

Untuk melawan dampak buruk gaya hidup sedentari, sangat penting untuk memasukkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian Anda. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Anda bisa memilih berbagai jenis olahraga yang Anda sukai, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berolahraga di gym. Konsistensi adalah kunci, jadi usahakan untuk berolahraga secara teratur.

Batasi waktu duduk

Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda duduk di depan komputer dalam waktu yang lama, usahakan untuk sering beranjak dari kursi. Berdiri dan bergerak setiap 30 menit sekali dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah kekakuan otot. Anda juga bisa melakukan peregangan ringan untuk meredakan ketegangan pada tubuh.

Baca Juga  Penyakit Gerd Menyebabkan Kematian: Benarkah?
Pilih aktivitas fisik yang menyenangkan

Agar lebih mudah untuk mempertahankan kebiasaan berolahraga, pilihlah aktivitas fisik yang Anda nikmati. Jika Anda merasa senang dengan aktivitas yang Anda lakukan, Anda akan lebih termotivasi untuk melakukannya secara rutin. Cobalah berbagai jenis olahraga hingga Anda menemukan yang paling sesuai dengan minat dan preferensi Anda.

Libatkan keluarga dan teman

Berolahraga bersama orang-orang terdekat dapat membuat aktivitas fisik menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi. Ajak keluarga atau teman Anda untuk bergabung dengan Anda dalam berolahraga. Selain itu, Anda juga bisa mengikuti kelas olahraga bersama atau bergabung dengan komunitas olahraga.

Gunakan tangga

Mengganti lift atau eskalator dengan tangga adalah cara mudah untuk meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari. Menaiki tangga dapat membantu menguatkan otot kaki dan meningkatkan detak jantung. Selain itu, kebiasaan menggunakan tangga juga dapat membakar lebih banyak kalori.

Gaya hidup sedentari merupakan ancaman serius bagi kesehatan apabila terus berlanjut. Dengan melakukan perubahan sederhana dalam gaya hidup, kita dapat mengurangi risiko berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ingatlah, kesehatan adalah harta yang tak ternilai, jadi jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk berolahraga dan menjaga tubuh tetap aktif.