Surabaya, Ruang.co.id – Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik.
Namun, kabar baiknya adalah diabetes dapat dicegah dan dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup yang sehat.
Faktor genetik berperan penting, di mana riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Selain itu, gaya hidup tidak sehat seperti obesitas dan kurangnya aktivitas fisik juga menjadi pemicu utama.
Seiring bertambahnya usia, risiko diabetes juga cenderung meningkat. Beberapa kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, dapat memperparah kondisi ini.
Makanan yang Baik Dikonsumsi
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pepatah ini sangat relevan dalam konteks diabetes. Dengan memilih makanan yang tepat dan menghindari yang berbahaya, kita dapat menurunkan risiko terkena atau memperlambat perkembangan penyakit ini.
- Serat Tinggi: Buah-buahan (apel, beri, pir), sayuran (brokoli, bayam, wortel), biji-bijian utuh (beras merah, gandum utuh), dan kacang-kacangan. Serat membantu memperlambat penyerapan gula darah, sehingga kadar gula darah tidak melonjak drastis.
- Protein Berkualitas: Daging tanpa lemak (ayam tanpa kulit, ikan), telur, dan kacang-kacangan. Protein membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan menjaga stabilitas gula darah.
- Lemak Sehat: Minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Lemak sehat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi peradangan.
- Produk Susu Rendah Lemak: Susu skim, yogurt rendah lemak. Kalsium dalam produk susu penting untuk kesehatan tulang, dan produk rendah lemak membantu menjaga berat badan.
Makanan yang Harus Dihindari
Pilihan makanan sehari-hari memiliki dampak signifikan terhadap kadar gula darah dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Banyak makanan- makanan yang sebaiknya dihindari agar dapat mencegah munculnya penyakit diabetes ini.
- Minuman Manis: Minuman bersoda, minuman energi, teh manis, dan jus buah kemasan seringkali mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan risiko resistensi insulin.
- Makanan Cepat Saji: Burger, pizza, kentang goreng, dan makanan cepat saji lainnya umumnya tinggi lemak jenuh, sodium, dan kalori kosong. Kandungan serat yang rendah membuat gula darah cepat naik.
- Makanan Beku: Makanan beku yang sudah diolah seringkali mengandung pengawet, perasa buatan, dan kadar garam yang tinggi.
- Roti Putih: Roti putih memiliki indeks glikemik tinggi, artinya dapat menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat.
- Nasi Putih: Nasi putih yang sudah digiling halus juga memiliki indeks glikemik tinggi.
- Pasta Putih: Pasta putih yang terbuat dari tepung terigu olahan dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
- Sereal Instan: Banyak sereal instan yang mengandung gula tambahan, meskipun dikemas dengan menarik dan diklaim sehat.
- Yogurt Rasa: Yogurt rasa seringkali mengandung gula tambahan dalam jumlah yang cukup tinggi.
- Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu metabolisme gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
- Lemak Jenuh dan Trans: Daging berlemak, mentega, margarin, minyak kelapa sawit. Lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jangan tunda lagi untuk memulai hidup sehat! Mulailah dengan membuat perubahan kecil dalam pola makan Anda, seperti mengurangi konsumsi gula tambahan dan memilih makanan segar.
Jadi, mulai perhatikan makanan yang harus dihindari untuk cegah penyakit diabetes melanda. Anda dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko terkena penyakit ini. Ingat, gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah dan mengelola diabetes.
Kata kunci: