Ruang.co.id – DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur sukses menggelar acara buka puasa bersama yang berlangsung meriah di Sheraton Hotel, Surabaya. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga membahas strategi atasi tantangan industri properti 2025 di Jawa Timur yang sedang mengalami penurunan. Rabu, (12/3/2025.)
Acara buka puasa bersama ini dihadiri oleh seluruh komisariat DPD REI Jatim dari berbagai daerah, termasuk Banyuwangi, Jember, Sidoarjo, Malang Raya, Gresik, Jombang, Kediri, Madiun, Madura, Ponorogo, dan Pacitan. Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah kehadiran anak-anak panti asuhan yang turut meramaikan suasana.
H. Mochamad Ilyas, Ketua DPD REI Jatim periode 2024-2027, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk bersilaturahmi dan berbagi. “Kita sudah diberi nikmat usia, nikmat sehat sehingga kita bisa bersilaturahmi dan dilanjut dengan berbagi dengan anak-anak dari panti asuhan,” ujar Ilyas.
Dalam sambutannya, Ilyas tidak hanya menyampaikan rasa syukur, tetapi juga menyoroti kondisi industri properti 2025 yang sedang mengalami penurunan hingga 20-25 persen. Meski demikian, ia tetap optimis bahwa melalui komunikasi dan sinergi dengan pemerintah, tantangan ini dapat diatasi.
“Kami tetap optimis. Dengan komunikasi yang baik dengan pemerintah, insyaallah akan ada solusi untuk industri properti di Jawa Timur,” tegas Ilyas.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya sektor properti sebagai pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Menurutnya, tantangan utama dalam penyediaan hunian bukan hanya suplai, tetapi juga daya beli masyarakat.
“Sektor properti adalah pemenuhan kebutuhan dasar. Namun, daya beli masyarakat dan kondisi ekonomi sangat memengaruhi daya serap pembangunan hunian,” jelas Emil.
Bank Jatim sebagai mitra strategis REI juga turut memberikan dukungan penuh. Hermita Akmal, Senior Executive Vice President of Consumer Banking Bank Jatim, menegaskan komitmennya untuk mendukung REI dalam berbagai program perumahan dan pembiayaan properti.
“Istilahnya adalah di mana ada REI, Bank Jatim akan selalu support,” kata Hermita.
Teguh Kinarto, mantan Ketua DPD REI Jatim periode 2002-2005, menyatakan bahwa penurunan ekonomi global telah berdampak pada sektor properti. Ia berharap kerjasama dengan Bank Jatim dapat lebih ditingkatkan lagi, terutama dengan penawaran suku bunga yang rendah untuk membantu konsumen.
“Jadi tidak sama dengan yang terdahulu, karena ekonomi menengah sekarang ini memang menurun, sehingga dibutuhkan kebijakan-kebijakan yang mempermudah pihak properti maupun pihak konsumen,” jelas Teguh.
Dengan sinergi antara pengembang, perbankan, dan pemerintah, DPD REI Jatim optimis menghadapi tantangan industri properti dan terus berkontribusi dalam pembangunan hunian yang layak bagi masyarakat Jawa Timur.