Nasib Pilu Jenazah Tutik TKW Malaysia! Keluarga Angkat Tangan, Makam Terkatung 4 Hari di RS

Jenazah TKW terlantar di Malaysia
Dokumen TKW Tutik dari Kediri masih terbengkalai di Malaysia. Foto: Istimewa
Ruang Nurudin
Ruang Nurudin
Print PDF

Ruang.co.id – Jenasah Tutik binti Isman Karya, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kediri, Jawa Timur, Indonesia, sudah 4 hari ini masih tersimpan di kamar mayat Forensik Hospital Pusat Perobatan University Malaya PPUM Petaling Jaya Selangor, Malaysia. Dewi Kholifah Aktivis Human Trafficking Watch (HTW) Malaysia, yang semula mendapati TKW Tutik sudah sakit kritis di Rumah Sakit di Kota Selangor. Ahli waris Tutik menyatakan sudah tidak sanggup untuk memulangkan yang terkesan menolak jenasahnya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang mengurusnya. Ini disampaikan kakak Tutik melalui percakapan seluler dengan Dewi, yang dikirimkan melalui pesan singkat whatsapp kepada Ruang.co.id.

Belum jelas, nasib jenasah Tutik akan dikebumikan dimana, sementara HTW dan KBRI cukup kesulitan mencoba untuk lantaran kerabat dan ahli waris yang masih terkesan acuh tak acuh. Bahkan, HTW yang menelusuri keberadaan keluarga Tutik untuk dikomunikasikan, sempat mendapati perlakuan yang kurang santun dari ahli warisnya langsung.

“Saya menelusuri keberadaan keluarganya di Indonesia, begitu dapat nomor anak – anaknya dan kakaknya, saya buatkan grup percakapan, tiba – tiba anaknya out dari grup. Saya kecewa sekali, itu ibunya yang melahirkannya,” ujar Dewi Kholifah HTW Malaysia.

Kekecewaan Dewi HTW semakin bertambah, tatkala kakak almarhumah Tutik secara terang – terangan menyampaikan lewat percakapan seluler, bahwa saudara – saudaranya dan anak – anak Tutik sudah tidak mau bertanggungjawab lagi sejak Tutik pergi dari rumah merantau ke Malaysia.

Sungguh ironis kehidupannya, Dewi HTW Malaysia sempat berdebat kusir dengan kakak – kakak Tutik terkait nasib jenasah Tutik yang juga angkat tangan untuk diurusnya dipulangkan ke pangkuan keluarga dan kerabatnya.

Muhammad Sholeh, anak ke-7 dari 8 bersaudara, yang sempat beberapa kali berkomunikasi dengan Dewi HTW Malaysia melalui percakapan seluler. Sedangkan Tutik merupakan anak ke 8 atau anak bungsu Isman Karya. Sholeh bersama sebagian kakaknya saat berkumpul mengaku terus terang, masih tetap tidak bertanggungjawab atas biaya pemulangan hingga pemakaman jenasah Tutik ke Indonesia, begitu pula dengan anak – anak Tutik sebagai ahli warisnya bersikap yang sama.

Baca Juga  Line Up dan Tiket Konser Michael Guang Liang di Surabaya 2024

“Terus terang Bu Dewi, ini kami sedang berkumpul sama kakak – kakakku yang keempat, lima, enam dan anak pertama kakakku, kami tidak lagi bertanggungjawab atas keadaan Tutik sejak Ia pergi merantau ke Malaysia. Anak – anaknya juga mengatakan tidak mau bertanggungjawab. Sudah lebih dari cukup Tutik merepotkan dan menyusahkan keluarga besarnya di Indonesia, sejak 20 tahun merantau ke Arab Saudi sebelum ke Malaysia,” terang Sholeh.

“Selama merantau di luar negeri kami tidak pernah tahu keberadaannya tinggal dimana dan keadaannya bagaimana?, Tutik sama sekali tidak pernah mengirim sepeser uang pun kepada suami dan anak – anaknya, apalagi ke kakak – kakaknya. Kami semua disini hanya bisa mendoakan dan ikhlas sekarang Tutik dimakamkan dimana?. Kami tidak ada biaya untuk memulangkan dan menguburkannya. Sudah lebih dari cukup Tutik sekali lagi merepotkan dan menyusahkan keluarga,” tukasnya lagi.

Yang semakin menjengkelkan bagi Dewi HTW terhadap kerabat dan keluarga almarhumah Tutik, tidak ada sedikitpun upaya ikhtiar dari mereka, yang semestinya meminta bantuan kepada pihak perangkat desa maupun dinas terkait di pemerintahan daerahnya jika memang alasan finansisl, untuk mengurusi kepastian pemulangan dan pemakamannya.

“Ini urusan kemanusiaan, sebagai keluarga umat Islam ini urusan fardhlu kifayah, tanggungjawab mengurusi jenasah, mayat keluarganya di luar negeri. Kenapa masih bicara emosional bahas masa lalu almarhumah semasa hidup? Itu bukan urusan kami disini. Saya sudah bantu almarhumah Tutik sejak ditemukan hidup sebatangkara di masjid dan menderita sakit keras, saya rawat baik – baik di rumah sampai meninggalnya. Kenapa keluarga besarnya sampai sekarang tidak peduli?. Mengurusi jenasah ini panggilan nurani kemanusiaan loh!,” tandasnya lagi.

Baca Juga  10 Kuliner Wajib Kalau ke Malaysia: Rekomendasi Lezat Buat Kamu yang Mau Jalan-Jalan

Dewi HTW menjelaskan, jikalau Tutik dimakamkan di Malaysia, biaya sewa lahan dan prosesi pemakamannya dinilainya mahal. Bila tidak ada perhatian dari pihak keluarga yang bersangkutan ataupun dari pemerintah Indonesia, lantas siapa yang membiayainya?. Oleh karena itu saran Dewi HTW Malaysia, disilahkan baiknya jenasah Tutik dipulangkan dan dikebumikan di Indonesia.

“Terus terang saya tidak sampai hati melihat mayat yang lama dipeti es di hospital tidak segera diambil dan dikuburkan. Kasihan betul jenasahnya, sekali lagi dimana rasa kemanusiaan keluarganya atau pihak di Indonesia?,” tukas Dewi Kholifah HTW Malaysia.