Ruang.co.id – Geliat koperasi di Jawa Timur mulai tancap gas! Ini jadi sinyal kuat bahwa koperasi sebagai “soko guru” ekonomi kerakyatan kembali menemukan momentumnya. Karena tren positif ekonomi kerakyatan mulai terasa di Jawa Timur. Di tiga bulan pertama 2025, sudah ada 212 koperasi baru yang berdiri. Geliat ini jadi angin segar bagi program Koperasi Merah Putih, gagasan pemerintah pusat untuk menguatkan ekonomi yang tumbuh dari desa.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kakanwil Kemenkum) Jatim Haris Sukamto mengtakan, di wilayahnya punya 8.501 desa dan kelurahan, artinya target satu koperasi per wilayah masih jauh dari kata rampung. “Potensinya besar, tapi tantangannya juga nggak main-main,” kata Haris Sukamto, Senin (21/4/2025).
Untuk mengejar target itu, Ia mengungkap bahwa pihaknya tengah merancang strategi menggandeng para notaris yang punya sertifikat Notaris Pembuat Akta Koperasi (NPAK) atau yang bisa bikin akta pendirian koperasi. “Kita punya 888 notaris NPAK dari total 3.350 notaris di Jatim. Mereka siap all out bantu jalankan arahan Presiden,” ujarnya lagi.
Langkah ini diyakini bisa mempercepat lahirnya koperasi-koperasi baru yang legal dan berdampak langsung bagi masyarakat desa. Selain itu, Jatim juga mencatat 1.991 pendirian Perseroan Perorangan selama Triwulan I 2025. Artinya, makin banyak warga yang berani buka usaha dan mendaftarkannya secara resmi. “Ini sinyal positif. Masyarakat makin sadar pentingnya legalitas, terutama bagi pelaku UMKM,” tambahnya.
Dan kabar baiknya nggak berhenti di situ. Selama Januari–Maret 2025, sebanyak 9.682 sertifikat telah diproses lewat layanan apostille, layanan legalisasi dokumen internasional yang sekarang makin ramai peminat. “Bukan cuma mahasiswa yang mau studi ke luar negeri, tapi juga pelaku bisnis ekspor-impor yang perlu dokumen cepat dan sah,” jelas Haris.
Apostille sendiri adalah bentuk pengesahan dokumen yang diakui secara internasional oleh 124 negara anggota konvensi. Lewat layanan ini, proses legalisasi jadi lebih ringkas. Nggak perlu lagi muter ke banyak kementerian, cukup lewat Kemenkum saja, langsung beres.
“Dokumen legal kini jadi lebih mudah diurus, lebih cepat, dan lebih murah. Ini mencerminkan meningkatnya konektivitas warga Jatim dengan dunia luar,” ujar Kakanwil yang mengaku setahun lagi memasuki usia pensiun ini.
Dengan semakin aktifnya warga Jatim dalam bisnis, pendidikan, dan hubungan global, Haris optimis ini jadi sinyal bahwa ekonomi Jatim sedang bertumbuh sehat dan siap melesat.