Ruang.co.id – Kontingen KORMI Surabaya menjadi penggerak utama kesuksesan Jawa Timur dalam meraih posisi runner up Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII NTB 2025. Dengan kontribusi 39 emas dari total 93 emas yang diraih Jatim (37%), Surabaya membuktikan diri sebagai kekuatan terbesar di balik prestasi provinsi tersebut. Pencapaian ini semakin bermakna karena dicetak dengan hanya mengikuti 26 dari 47 Induk Olahraga (Inorga) yang diikuti Jawa Timur.
Ir. Muhammad Sunar, Ketua KORMI Surabaya, mengungkapkan bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari strategi fokus pada cabang unggulan. “Kami memprioritaskan cabang dengan peluang medali tinggi seperti cheerleader, panahan, dan karate tradisional. Hasilnya, ketiga cabang ini menyumbang 20 emas,” jelasnya. Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surabaya dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam hal fasilitas dan pendanaan juga menjadi faktor penentu. Rabu, (06/8/2025).
Yang membuat prestasi KORMI Surabaya begitu mencolok adalah efisiensi sumber daya. Jawa Timur hanya berpartisipasi di 47 Inorga, jauh di bawah Jawa Barat yang mengikuti 65 Inorga. Namun, selisih medali antara kedua provinsi ini sangat tipis: 252 untuk Jatim berbanding 257 milik Jabar.
Boni, Sekretaris Umum KORMI Surabaya, menjelaskan, “Kami tidak ingin sekadar ikut banyak cabang, tapi memastikan setiap partisipasi membuahkan hasil.” Pendekatan ini terbukti efektif. Cabang APSI/ICA (cheerleader) menyumbang 5 emas, PERPATRI (panahan) memberikan 7 emas, dan INATKF (karate tradisional) mencetak 8 emas. “Ini adalah bukti nyata bahwa spesialisasi dan persiapan matang lebih penting daripada kuantitas,” tambah Boni.
Prestasi gemilang ini tidak lepas dari peran Pemkot Surabaya yang secara konsisten memantau persiapan atlet selama dua tahun terakhir. Wali Kota Surabaya bahkan telah berjanji memberikan reward khusus kepada atlet yang berhasil mengharumkan nama kota.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga memberikan apresiasi tinggi. “Dukungan dari Pemprov Jatim, termasuk pendanaan dan pelatihan, benar-benar membantu atel kami tampil maksimal,” ujar Sunar. Kolaborasi antara KORMI, pemerintah daerah, dan atlet ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi dapat melahirkan prestasi.
Dengan segudang prestasi di FORNAS VIII NTB, KORMI Surabaya kini mempersiapkan diri untuk FORNAS 2027 di Palu, Sulawesi Tengah. “Kami akan mengevaluasi kekurangan sekaligus mempertahankan keunggulan di cabang-cabang yang sudah sukses,” tegas Sunar.
Para atlet juga terus diberikan pembinaan intensif untuk memastikan konsistensi prestasi. “Target kami tidak hanya mempertahankan kontribusi, tapi juga meningkatkannya,” tambah Boni. Semangat ini menunjukkan bahwa Surabaya dan Jawa Timur siap terus bersaing di tingkat nasional.

