Ruang.co.id – Program Sekolah Rakyat, gebrahan pemerintah Juli mendatang, punya misi besar: menghadirkan pendidikan berkualitas di daerah yang kesulitan guru. Nah, siapa pahlawan pendidikannya? Ternyata, lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bakal menjadi ujung tombak! Dirjen GTK Kemendikbud, Nunuk Suryani, menegaskan bahwa seleksi guru untuk program ini sangat ketat dan berfokus pada lulusan PPG yang sudah memegang Sertifikat Pendidik (Serdik). Kolaborasi antar kementerian pun digencarkan untuk memastikan prosesnya berjalan lancar.
Pertanyaannya, bagaimana persisnya mekanisme seleksi guru PPG untuk Sekolah Rakyat ini? Yuk, kita kupas tuntas prosesnya yang dirancang untuk mencari pendekar pendidikan di pelosok.
1. Prioritas Utama: PPG dan Penempatan di Daerah “Lapar” Guru
Kemendikbud tak main-main dalam mencari tenaga pengajar untuk Sekolah Rakyat. Seleksi Ketat Berbasis Sertifikat Pendidik menjadi fondasi utamanya. Kenapa lulusan PPG? Mereka dinilai memiliki kompetensi pedagogik dan profesional yang lebih teruji setelah melalui program khusus.
Yang menarik, Sekolah Rakyat sengaja ditargetkan untuk daerah-daerah yang selama ini kesulitan mendapatkan guru, bahkan bisa dibilang “lapar” tenaga pendidik. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah bahkan menyiapkan kuota guru hingga tiga kali lipat dari kebutuhan biasa! Tujuannya jelas: memastikan setiap anak di daerah tersebut mendapat perhatian dan bimbingan maksimal.
2. Kolaborasi KemenpanRB dan Kemendikbud dalam Membuka Formasi
Proses Rekrutmen Terintegrasi menjadi kuncinya. Pembukaan formasi guru Sekolah Rakyat dipimpin oleh KemenpanRB, berdasarkan usulan kebutuhan dari Kemensos. Selanjutnya, dibentuklah panitia rekrutmen gabungan yang melibatkan Kemendikbud untuk memastikan aspek kualitas pendidikan terpenuhi.
Siapa yang diprioritaskan? Fresh Graduate Jadi Pilihan Utama. Dirjen GTK Nunuk Suryani menjelaskan alasan di balik kebijakan ini: kesiapan fresh graduate untuk mengajar penuh waktu dan, yang krusial, bersedia tinggal di asrama sekolah selama bertugas. “Karena mereka akan tinggal, akan dites kemampuannya, dites kemampuan bahasa Inggris, dites karakter, mereka harus tinggal di asrama, pendampingan anak lagi,” jelas Nunuk dalam keterangannya (4/6/2025).
Kebijakan ini juga merupakan solusi cerdas mengatasi kekurangan guru ASN yang mencapai angka kurang lebih 700.000 orang di seluruh Indonesia.
3. Kualifikasi Wajib: S1, IPK 3.0, dan Penguasaan Bahasa Asing
Syarat Akademis dan Kompetensi Tambahan dibuat sangat spesifik untuk menjamin kualitas pengajar:
- Gelar Akademik: Minimal S1 atau D4 dari program studi yang relevan.
- Prestasi Akademik: IPK minimal 3.0 sebagai bukti penguasaan keilmuan.
- Sertifikat Pendidik (Serdik): Wajib dimiliki sebagai bukti kompetensi keguruan.
- Penguasaan Bahasa: Harus aktif dan pasif dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Ini vital untuk membuka wawasan siswa dan menyiapkan mereka di era global.
Persyaratan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya menambah jumlah guru, tapi terutama meningkatkan mutu pendidikan di daerah tertinggal.
4. Timeline Rekrutmen: Dimulai April dan Berjalan Cepat
Jadwal Perekrutan yang Padat sudah ditetapkan:
- April 2025: Proses rekrutmen guru Sekolah Rakyat resmi dibuka, bersamaan dengan pendaftaran siswa.
- 20 Mei 2025: Batas akhir penerimaan data lengkap calon guru.
- Skema Pemenuhan: Selain rekrutmen fresh graduate, dilakukan juga redistribusi PNS dan mengoptimalkan guru PPPK paruh waktu menjadi penuh waktu. Proses seleksinya disebutkan mirip dengan rekrutmen PPPK, mengutamakan transparansi dan meritokrasi.
Kecepatan dan ketepatan waktu dalam rekrutmen ini menjadi kunci sukses peluncuran Sekolah Rakyat pada Juli mendatang.
Mengapa Program Ini Penting?
Sekolah Rakyat bukan sekadar menambah jumlah sekolah. Ini adalah strategi untuk meratakan pendidikan berkualitas hingga ke pelosok terdalam. Dengan menempatkan guru-guru terbaik (lulusan PPG) yang siap tinggal dan membina siswa di daerah tertinggal, diharapkan terjadi percepatan peningkatan mutu pembelajaran. Syarat ketat seperti penguasaan bahasa asing juga menunjukkan visi mempersiapkan siswa daerah untuk bersaing secara lebih luas.
Dengan skema seleksi yang terarah dan ketat ini, diharapkan Sekolah Rakyat benar-benar mampu menjadi katalisator pemerataan pendidikan berkualitas, dibawa oleh dedikasi guru-guru PPG terpilih yang siap mengabdi di garis depan.