Surabaya, Ruang.co.id – Frasa “ketawa karier” merupakan istilah populer yang menggambarkan situasi di mana seseorang dipaksa untuk tertawa atau menunjukkan ekspresi positif di dunia kerja, meskipun sebenarnya mereka merasa tidak nyaman, stres, atau bahkan kelelahan. Istilah ini sering kita gunakan untuk menyindir budaya kerja yang terlalu menekankan pada pencitraan positif dan mengabaikan kesejahteraan emosional karyawan.
Namun, di balik tawa yang kerap terpaksa, tersimpan realitas yang lebih kompleks.
Di banyak tempat kerja, ada tekanan yang kuat bagi karyawan untuk selalu tampil ceria dan bersemangat, terlepas dari beban kerja yang berat atau masalah pribadi yang sedang mereka hadapi.
Konsep “toxic positivity” atau positifitas yang berlebihan juga berkontribusi pada munculnya istilah ini. Ketika karyawan mencoba selalu berpikir positif, mereka mungkin merasa tidak nyaman untuk mengungkapkan perasaan negatif.
Meskipun “ketawa karier” seringkali dikaitkan dengan tekanan untuk selalu tampil positif, nyatanya ada beberapa manfaat dari kemampuan untuk tertawa dalam konteks profesional. Namun, penting untuk membedakan antara tawa yang tulus dan tawa yang terpaksa.
Alasan Perlunya Ketawa Karier
Membangun Hubungan
Tawa bersama dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat antara rekan kerja, atasan, dan klien.
Suasana kerja yang penuh canda dapat mengurangi ketegangan dan membuat interaksi lebih menyenangkan. Tawa bersama dapat mendorong kerja sama tim dan meningkatkan semangat kolaborasi.
Meningkatkan Produktivitas:
Tawa dapat memicu pelepasan endorfin, hormon yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati.
Setelah tertawa, kita cenderung lebih fokus dan kreatif dalam menyelesaikan tugas.
Tawa dapat memberikan dorongan energi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan pekerjaan.
Meningkatkan Citra Diri
Orang yang sering tertawa cenderung terlihat lebih ramah, menyenangkan, dan mudah untuk bekerja sama.
Tawa dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi rasa gugup dalam situasi sosial.
“Ketawa karier” adalah cerminan dari masalah yang lebih besar dalam dunia kerja modern, yaitu kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan emosional karyawan. Dengan memahami arti dari istilah ini, kita dapat lebih sadar akan tekanan yang kita hadapi dan mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.