Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) membuka pintu lebar-lebar bagi kunjungan kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Timur (DK3P). Agenda pemantauan langsung ini berfokus pada evaluasi penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kepelabuhanan yang menjadi fondasi operasional TPS. Kunjungan ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi menjadi bukti transparansi dalam menjalankan sistem manajemen K3 yang terintegrasi. MInggu, (12/10/2025).
Rombongan DK3P diajak menyusuri area operasional dengan risiko tinggi, mulai dari lapangan penumpukan petikemas yang sibuk hingga area pengoperasian container crane yang presisi. Fasilitas keselamatan dan pemadam kebakaran pelabuhan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan darurat juga menjadi titik tinjau utama. Setelah peninjauan lapangan yang komprehensif, manajemen TPS menyajikan paparan mendetail tentang implementasi kebijakan K3 di sektor maritim.
Dalam paparannya, I Nyoman Sudiartha, Senior Vice President K3, Lingkungan dan Keamanan TPS, menegaskan komitmen perusahaan yang telah mengakar. āTPS berkomitmen menjaga keselamatan kerja sebagai bagian dari budaya operasional, bukan sekadar pemenuhan regulasi,ā ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan filosofi perusahaan yang menempatkan keselamatan sebagai nilai inti, bukan sekadar kewajiban administratif semata.
Penerapan sertifikasi ISO 45001 di seluruh lini operasional menjadi kerangka kerja yang memastikan konsistensi penerapan K3. Sistem ini mencakup pelaksanaan inspeksi dan audit rutin, Health Risk Assessment (HRA), serta program pelatihan keselamatan berkala bagi seluruh tenaga kerja. Prosedur penanganan kondisi darurat juga terus disempurnakan melalui simulasi dan evaluasi berkelanjutan, membentuk ekosistem kerja yang responsif dan aman.
Respons positif datang dari Ketua DK3P Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur. Beliau menyampaikan pengakuan atas dedikasi TPS dalam membangun lingkungan kerja yang berkelanjutan. āKami melihat pelaksanaan K3 di TPS sudah cukup baik. Harapan kami, hal ini bisa menjadi contoh positif bagi perusahaan lain dalam mengimplementasikan K3 secara berkelanjutan,ā tuturnya.
Apresiasi ini menjadi motivasi bagi TPS untuk terus mempertahankan dan meningkatkan standar penerapan K3 di terminal petikemas. Kolaborasi antara dunia industri dan pemerintah dalam hal ini menciptakan sinergi positif untuk mendorong peningkatan standar keselamatan kerja secara lebih luas di Jawa Timur, khususnya di sektor logistik dan kepelabuhanan yang menjadi nadi perekonomian.
Yang membedakan komitmen TPS adalah integrasi yang sinergis antara aspek keselamatan dengan tanggung jawab lingkungan. Perusahaan tidak hanya berfokus pada prosedur keselamatan kerja tetapi juga aktif mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan pelabuhan. RTH ini berfungsi sebagai paru-paru hijau yang menyeimbangkan ekosistem industri kepelabuhanan yang padat aktivitas.
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau pelabuhan memiliki manfaat multifungsi, mulai dari penyerap emisi karbon, penurun suhu lingkungan mikro, hingga peningkatan kenyamanan psikologis bagi pekerja dan pemangku kepentingan. Inisiatif program lingkungan TPS ini merupakan bagian dari strategi besar menuju green port yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelutan (SDGs). Integrasi antara K3 dan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab ini menciptakan model operasional pelabuhan yang tidak hanya aman dan efisien, tetapi juga berwawasan lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

