Maag Kumat Saat Puasa Ramadan? Bisa Jadi Ini Kesalahan yang Kamu Lakukan

Maag Kumat Saat Puasa Ramadan
Ilustrasi seseorang sedang sakit perut (Foto Dok.Pexels.com)
Ruang NyaLa
Ruang NyaLa
Print PDF

Ruang.co.id – Hari pertama puasa berjalan lancar, semangat ibadah meningkat, dan tubuh terasa segar. Namun, mendekati siang, muncul sensasi tidak nyaman di perut. Perih, melilit, bahkan dada terasa panas. Jika sudah begini, ibadah puasa jadi terasa berat, dan pikiran mulai bertanya-tanya: “Ini maag atau cuma lapar biasa?”

Maag yang kambuh saat puasa memang jadi momok bagi banyak orang. Meskipun niat ingin menjalankan ibadah dengan baik, nyatanya perut tidak bisa diajak kompromi. Namun, apakah benar penderita maag tidak bisa puasa? Atau sebenarnya ada cara yang tepat agar puasa tetap lancar tanpa diserang nyeri lambung?

Untuk menjawab itu, mari kita bahas penyebab maag saat puasa, kesalahan yang sering dilakukan, serta cara mengatasinya agar Ramadan tetap nyaman dan penuh berkah!

Penyebab Maag Kambuh Saat Puasa

Maag atau gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi atau peradangan. Saat puasa, beberapa kebiasaan yang tidak disadari bisa memperburuk kondisi lambung, di antaranya:

1. Pola makan yang tidak teratur
Puasa berarti perut kosong selama lebih dari 12 jam. Namun, jika pola makan saat sahur dan berbuka tidak dijaga, asam lambung bisa meningkat dan menyebabkan nyeri.

2. Langsung makan dalam porsi besar saat berbuka
Setelah seharian menahan lapar, godaan untuk makan berlebihan saat berbuka memang sulit ditolak. Namun, perut yang kosong terlalu lama lalu diisi makanan berat dalam jumlah besar bisa memicu lonjakan asam lambung dan memperparah maag.

3. Sering mengonsumsi makanan berminyak, pedas, dan asam
Gorengan, sambal, atau minuman asam memang menggoda, tetapi bisa membuat lambung semakin iritasi. Jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, maag bisa langsung menyerang.

Baca Juga  Tips Punya Badan Wangi Seharian Tanpa Parfum Mahal! Nomor 6 Paling Penting Tapi Suka Disepelekan!

4. Terlalu banyak minum kopi atau teh saat sahur dan berbuka
Kafein dalam kopi dan teh bisa merangsang produksi asam lambung berlebih. Jika dikonsumsi tanpa makanan pendamping, risiko maag kambuh akan meningkat.

5. Stres dan kurang tidur
Tanpa disadari, stres juga berkontribusi pada meningkatnya produksi asam lambung. Selain itu, kurang tidur akibat sahur juga bisa mempengaruhi metabolisme tubuh dan memperburuk kondisi maag.

Apakah Penderita Maag Tidak Boleh Puasa?

Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang. Faktanya, penderita maag tetap bisa berpuasa, asalkan menerapkan pola makan yang benar dan menghindari pemicu yang dapat memperburuk kondisi lambung.

Dalam sebuah kajian medis, puasa justru bisa memberikan manfaat bagi penderita maag dengan membantu menyeimbangkan produksi asam lambung. Namun, jika maag yang diderita sudah masuk kategori kronis atau disertai komplikasi lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menjalankan puasa.

Tips Agar Maag Tidak Kambuh Saat Puasa

Selama bulan Ramadan, perubahan pola makan dan aktivitas dapat memicu masalah lambung, terutama bagi penderita maag. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur agar maag tidak kambuh.

Langkah pertama yang sangat penting adalah jangan pernah melewatkan sahur. Sahur merupakan sumber energi utama bagi tubuh selama berpuasa. Pilihlah makanan yang kaya serat dan protein, seperti oatmeal, telur, atau sayuran, karena makanan-makanan ini dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu menstabilkan produksi asam lambung.

Selain itu, hindari makanan yang dapat memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan pedas, asam, gorengan, dan minuman berkafein. Makanan-makanan ini dapat mengiritasi lambung dan menyebabkan maag kambuh.

Sebagai alternatif, pilihlah makanan yang lebih ramah lambung, seperti nasi, ikan, atau sup hangat.

Baca Juga  Berapa Banyak Air Putih yang Harus Diminum Setiap Hari untuk Kesehatan? Yuk Simak Di Sini!

Saat berbuka, jangan langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Mulailah dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih untuk mengembalikan kadar gula darah dan hidrasi tubuh. Setelah 15-20 menit, berikan waktu bagi lambung untuk beradaptasi sebelum melanjutkan dengan makanan utama. Hal ini akan membantu mencegah lonjakan asam lambung yang tiba-tiba.

Penting juga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka. Dehidrasi dapat memperburuk kondisi lambung dan memicu maag. Selain itu, kelola stres dengan baik, karena stres dapat memengaruhi produksi asam lambung.

Cobalah untuk tetap rileks dan menikmati momen Ramadan dengan penuh ketenangan.

Bagaimana Jika Kambuh Saat Puasa?

Jika maag tiba-tiba menyerang saat puasa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Tenangkan diri dan tarik napas dalam-dalam
    Kadang, stres karena panik bisa membuat kondisi semakin buruk. Coba duduk dan tarik napas perlahan untuk membantu meredakan nyeri.
  • Kompres perut dengan air hangat
    Ini bisa membantu meredakan kram atau nyeri lambung sementara waktu.
  • Jika gejala makin parah, pertimbangkan untuk berbuka puasa
    Dalam Islam, orang yang sakit diperbolehkan berbuka jika puasa memperburuk kondisinya. Jika maag disertai dengan muntah, pusing, atau nyeri tak tertahankan, jangan ragu untuk membatalkan puasa dan segera konsumsi makanan yang lembut untuk menetralkan asam lambung.

Maag yang kambuh saat puasa memang menyebalkan, tetapi bukan berarti harus menyerah. Dengan pola makan yang tepat, pemilihan makanan yang baik, serta manajemen stres yang benar, puasa tetap bisa dijalankan dengan nyaman.

Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga tentang menjaga kesehatan agar bisa menjalankan ibadah dengan optimal. Jadi, mulai sekarang, yuk lebih peduli dengan tubuh agar puasa tetap lancar tanpa gangguan maag!

Baca Juga  Jenis Olahraga Ringan di Rumah yang Efektif untuk Membakar Kalori