Sidoarjo, Ruang.co.id ā Di kabupaten berlambang Udang dan Bandeng ini, kembali menunjukkan wajah kepemimpinan yang berpihak pada rakyat. Bupati Sidoarjo, Subandi, tak hanya hadir sebagai birokrat, tetapi sebagai sosok pemimpin yang menyapa langsung denyut kehidupan warganya. Minggu (11/5), Ia mendatangi dua rumah warga di garis kemiskinan di Kecamatan Balongbendo, yakni rumah Munawaroh di Desa Bogempinggir dan rumah Sunapi di Desa Kemangsen, yang tergolong Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan langsung memastikan renovasi segera dilakukan.
Kunjungan bupati Subandi ini terasa penuh makna. Ia berbicara hangat dengan Munawaroh, menyusuri rumah yang atapnya nyaris runtuh, dindingnya lapuk dimakan usia, dan fasilitas sanitasi yang jauh dari layak. Kepada Munawaroh Ia tidak sekadar menjanjikan, namun menetapkan tanggal pasti, Rabu, pembangunan dimulai.
āPlafon, atap, sampai jamban kita perbaiki. Biar panjenengan iso wudhu sekeco,ā ujar Subandi, tulus dan lugas. Kalimat itu bukan sekadar simbol kerja, tapi juga pancaran kepedulian pada harkat kemanusiaan yang sederhana,semata ā mata ingin membuat warganya, tinggal di rumah yang sehat.
Dari rumah Munawaroh, perjalanan berlanjut di kediaman Sunapi, yang berdinding bambu dan tak memiliki kamar memadai. Kondisi rumah itu tak menyisakan ruang layak bagi kehidupan yang bermartabat. Namun Subandi tak menunggu laporan tertulis atau rapat dinas. Ia bergerak cepat, menetapkan pada Sabtu sebagai awal renovasi rumah Sunapi.
Janji bukan hanya soal bangunan fisik. Ia bahkan berkomitmen membelikan lemari pakaian bagi keluarga Sunapi, sebuah gestur kecil yang mencerminkan sentuhan kepemimpinan dengan empati tinggi. āNanti nek wes mari taktukokno lemari,ā ucap Subandi, disambut “aamiin” penuh harap dari tuan rumah.
Di balik langkah-langkah ini, tersirat misi pembangunan yang jauh melampaui beton dan batu bata, ataupun bata ringan. Ini tentang kewajiban pemerintah daerah membangun rasa keadilan sosial, menciptakan ruang hidup yang manusiawi, dan membentuk ekosistem gotong royong di tengah masyarakat. Subandi juga mengajak warga sekitarnya untuk tidak menutup mata terhadap tetangganya yang membutuhkan.
Program perbaikan RTLH yang digulirkan Pemkab Sidoarjo di bawah kepemimpinan Subandi yang diyakininya bukan proyek pencitraan. Ini merupakan pengejawantahan dari visi pembangunan yang menempatkan kesejahteraan sosial di garis depan. Ia tak ingin ada lagi warga Sidoarjo yang harus memilih antara kenyamanan dan kemiskinan, antara kehormatan dan kesulitan bertahan hidup.

