Kertosono, Ruang.co.id ā Suasana haru dan bangga menyelimuti halaman SLB Muhammadiyah Kertosono, Kabupaten Nganjuk, saat 16 siswa berkebutuhan khusus (ABK) resmi dilepas dalam momen kelulusan tahun ajaran 2024/2025.
Dalam usianya yang menginjak 36 tahun, sekolah ini kembali membuktikan dedikasi panjangnya, dalam memberikan layanan pendidikan inklusif dan penuh cinta kasih bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.
Tiga siswa dari SDLB, enam dari SMPLB, dan tujuh dari SMALB tampil anggun di panggung kelulusan.
Uniknya, di antara lulusan tersebut terdapat pula siswa non-Muslim, menjadi penegas bahwa SLB Muhammadiyah bukan hanya tempat belajar, melainkan rumah yang menjunjung tinggi keberagaman dan kemanusiaan.
āDengan kiprah panjang kami, insyaallah layanan untuk semua anak akan terus menjadi kebanggaan bersama,ā ujar Kepala Sekolah SLB Muhammadiyah Kertosono, Umi Nafiah, S.Pd., yang memimpin 13 guru berdedikasi tinggi bersama 3 staf pendukung.
Sekolah yang didirikan pada 1990 ini membuka layanan pendidikan dari tingkat TKLB hingga SMALB, mencakup berbagai kebutuhan khusus.
Antara lain tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunanetra, dan autisme. Tahun ini, lulusan didominasi siswa tunarungu, tunadaksa, dan tunagrahita.
Acara pelepasan siswa bukan sekadar seremoni, tetapi juga panggung ekspresi bakat anak-anak istimewa.
Tarian yang mengalun tanpa suara dari anak tunarungu, pantomim jenaka, lantunan ayat suci Alquran, dari siswa tunadaksa, hingga fashion show anak down syndrome menjadi saksi bahwa keterbatasan bukanlah batasan.
āSemoga SLB Muhammadiyah terus melayani semua anak istimewa dengan hati demi masa depan mereka yang lebih baik,ā ucap Abdul Jamil, M.Pd., Pengawas PK-PLK Provinsi Jawa Timur wilayah Nganjuk.
Hadir pula Ketua PCM Kertosono, Agus Nur Baktiono, S.Pd., yang memberikan motivasi kepada para lulusan.
āKeterbatasan bukan halangan. Yang utama adalah ketekunan dan dukungan dari orang tua dan lingkungan,ā katanya penuh semangat.
SLB Muhammadiyah Kertosono telah menjadi ruang aman dan ramah bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan yang kompetitif, sekolah ini berdiri sebagai oase kemanusiaan, sebagai tempat anak-anak tumbuh bukan karena sempurna, melainkan karena dicintai dan dimengerti.
Dengan semangat rahmatan lil alamin, SLB ini bukan hanya meluluskan siswa, tetapi juga membangun harapan dan masa depan yang setara bagi semua.

