Sidoarjo, Ruang.co.id – Komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional kini terasa nyata hingga ke pelosok desa.
Di Sidoarjo, Bupati Subandi turun langsung ke Kecamatan Wonoayu, Senin (28/7/2025), untuk memastikan bantuan pangan berupa beras dari pemerintah pusat agar tersalurkan tepat sasaran.
Kunjungan ini menjadi wujud nyata kepedulian daerah terhadap masyarakat penerima manfaat.
Di hadapan warga Desa Ploso, Mulyodadi, dan Candinegoro, Subandi memastikan bahwa beras yang disalurkan memiliki kualitas layak konsumsi.
“Saya ingin memastikan bahwa beras yang panjenengan terima ini berkualitas premium, layak untuk dikonsumsi. Monggo dimanfaatkan sebaik-baiknya, tinggal membeli lauk saja sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” tegas Subandi dalam sambutannya di Desa Ploso.
Sebanyak 503 Penerima Bantuan Pangan (PBP) tercatat menerima jatah 20 kilogram beras masing-masing, dengan total bantuan mencapai 10.040 kilogram selama Juni–Juli 2025.
Program ini merupakan bagian dari agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sekaligus instrumen negara menstabilkan harga bahan pokok dan menekan dampak inflasi pangan.
Lebih jauh, Subandi juga menyoroti pentingnya jaminan kesehatan. Ia mengimbau warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk segera mengurus ke kantor desa.
“Monggo, bagi bapak/ibu yang belum memiliki BPJS Kesehatan atau KIS, segera daftarkan diri agar kesehatan panjenengan tercover,” tambahnya penuh empati.
Sambutan warga pun menggambarkan rasa syukur yang tulus. Isnaini, warga Dusun Nggabus, mengaku terharu atas perhatian pemerintah.
“Terima kasih Bapak Presiden dan Bapak Bupati. Saya senang sekali, apalagi Pak Bupati datang langsung. Bantuan ini sangat membantu kami, terutama di masa sulit seperti sekarang,” ujarnya.
Turut mendampingi Subandi dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kab. Sidoarjo Eni Rustianingsih, Kepala Dinas Sosial Misbahul Munir, Camat Wonoayu, serta jajaran kepala desa setempat.
Langkah bantuan pangan ini menjadi simbol solutif, dan tanggap terhadap kebutuhan dasar warga.
Semangat kolaboratif antara pusat dan daerah, bantuan pangan bukan sekadar distribusi logistik, melainkan pesan kemanusiaan yang menggugah, negara hadir saat rakyat membutuhkan.
