TPS Surabaya Pacu Pertumbuhan Arus Peti Kemas

pertumbuhan arus peti kemas
Operasional bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang didukung container crane elektrik modern. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) membukukan kinerja operasional yang positif dengan mencatat pertumbuhan arus peti kemas internasional sebesar 1,05% selama periode Januari hingga Agustus 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan volume peti kemas internasional ini naik dari 978.214 TEUs menjadi 988.526 TEUs, menunjukkan ketahanan simpul logistik nasional di tengang dinamika ekonomi global. Capaian ini memperkuat posisi Pelabuhan Tanjung Perak sebagai gerbang perdagangan utama kawasan Indonesia Timur. Sabtu, (06/9/2025).

Secara keseluruhan, arus peti kemas total yang mencakup lalu lintas domestik dan internasional juga mengalami kenaikan sebesar 0,17% pada periode yang sama. Total pergerakan kontainer internasional dan domestik meningkat dari 1.030.813 TEUs menjadi 1.032.624 TEUs, mencerminkan stabilitas operasional yang terjaga dengan baik. Kinerja logistik yang konsisten ini menjadi indikator kesehatan aktivitas perdagangan melalui jalur maritim.

Performa kuartal pertama 2025 TPS didorong oleh kontribusi signifikan dari peti kemas internasional yang mencapai 988.526 TEUs, sementara arus peti kemas domestik menyumbang 44.098 TEUs. Jika dibandingkan dengan realisasi periode Januari-Agustus 2024, terlihat komposisi arus peti kemas dimana arus internasional sebelumnya sebesar 978.214 TEUs dan domestik sebesar 52.599 TEUs. Infrastruktur logistik kelas dunia yang dimiliki TPS menjadi fondasi utama capaian ini dengan dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik 450 meter.

Fasilitas mutakhir tersebut didukung oleh 12 unit electric Container Crane (e-CC) yang menjadi tulang punggung efisiensi operasional bongkar muat. Penerapan teknologi hijau ini tidak hanya meningkatkan produktivitas terminal tetapi juga sejalan dengan prinsip operasional berkelanjutan yang diusung oleh manajemen. Pengelolaan terminal petikemas yang modern menjadikan TPS sebagai pilihan utama bagi perusahaan pelayaran.

Dari sisi perdagangan luar negeri, performa ekspor-impor Indonesia melalui TPS menunjukkan tren menggembirakan. Arus eksport Indonesia pada Januari–Agustus 2025 mengalami pertumbuhan year-on-year sebesar 2,42%, naik dari 478.279 TEUs menjadi 489.876 TEUs. Sementara itu, arus import Indonesia mengalami penyesuaian sangat kecil sebesar 0,26% dari 499.936 TEUs menjadi 498.650 TEUs. Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2025 menunjukkan surplus dengan kontribusi ekspor sebesar 61.343 TEUs (51%) dan impor sebesar 59.295 TEUs (49%).

Baca Juga  Semarak HUT ke-80 RI di TPS Surabaya: Kolaborasi Merdeka di Dermaga

Data kinerja perdagangan ini konsisten dengan bulan sebelumnya dimana ekspor juga mencapai 51% (67.315 TEUs) dan impor sebesar 49% (66.394 TEUs). Stabilitas neraca perdagangan ini mencerminkan kekuatan fundamental ekonomi Indonesia yang tetap solid meski menghadapi berbagai tantangan global. Aktivitas bongkar muat yang efisien turut mendukung kelancaran arus barang ekspor-impor.

Jumlah kunjungan kapal ke TPS selama delapan bulan pertama 2025 mengalami peningkatan signifikan sebesar 3,21%. Data operasional pelabuhan menunjukkan kenaikan dari 810 kunjungan pada tahun 2024 menjadi 836 kunjungan di tahun 2025. Peningkatan frekuensi kapal bersandar ini menunjukkan kepercayaan mitra dagang terhadap kualitas layanan TPS. Erika Asih Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, menyampaikan bahwa “TPS terus memperkuat peran sebagai simpul logistik nasional dengan mengedepankan keberlanjutan dan peningkatan kapabilitas operasional.”

Dari sisi produktivitas terminal, TPS mencatatkan rata-rata kinerja bongkar muat yang mengesankan yaitu sebesar 52 box per ship per hour. Angka ini melampaui standar produktivitas minimum yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Utama Tanjung Perak sebesar 48 box/ship/hour. Tingkat efisiensi operasional yang tinggi ini menjadi competitive advantage yang dijaga secara konsisten oleh manajemen.

Pencapaian terbesar TPS adalah kemampuan mempertahankan posisi dominan di pasar peti kemas internasional dengan penguasaan pangsa pasar (market share) sebesar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak. Market share terminal petikemas yang begitu signifikan ini tidak lepas dari konsistensi kinerja dan layanan tepat waktu yang responsif. Erika Asih Palupi menambahkan bahwa upaya peningkatan dilakukan secara berkelanjutan melalui “peningkatan fasilitas, efisiensi proses bongkar muat, serta penguatan kerja sama dengan pemangku kepentingan.”

Kinerja TPS Surabaya hingga Agustus 2025 ini mencerminkan kepercayaan pengguna jasa terhadap kualitas layanan yang berkelas internasional. Operasional terminal petikemas yang efisien dan andal telah menjadi faktor penentu dalam mendukung percepatan lalu lintas distribusi barang nasional maupun internasional. Pencapaian ini sekaligus meneguhkan posisi strategis TPS dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional Jawa Timur khususnya dan Indonesia umumnya.

Baca Juga  Dari Terminal ke Ekosistem Hijau: TPS Surabaya Galang Kolaborasi ESG Lewat Gerakan Tanam Pohon Buah