Ruang.co.id – Komitmen nyata Antonius Billy Handiwiyanto, S.H., M.H., dalam memperjuangkan keadilan untuk kelompok rentan akhirnya mendapat pengakuan nasional. Advokat muda yang tekun ini berhasil meraih Anugerah Figur Akselerator Kemajuan dari Detik.com, sebuah penghargaan bergengsi yang menempatkannya dalam kategori Advokat Muda Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak. Kamis, (6/10/2025). Penganugerahan ini bukan sekadar simbol, melainkan cermin dari perjalanan panjangnya membela hak-hak mereka yang seringkali terpinggirkan oleh sistem.
Dedikasinya terlihat jelas dari berbagai kasus yang ditanganinya. Billy dikenal sebagai seorang pembela yang tak gentar, baik di ranah publik yang luas maupun di persoalan domestik yang pelik. Ia tidak hanya berfokus pada pendampingan di proses litigasi semata, namun juga aktif menyuarakan isu-isu sistemik. Salah satu buktinya adalah keberaniannya menyoroti praktik pelecehan seksual di lingkungan kerja, termasuk dalam sebuah kasus besar yang ditangani Polda Jawa Timur terkait dugaan pelanggaran oleh bos di penerbit musik ternama.
Di luar kasus pelecehan seksual, kepedulian Billy juga mengalir kuat dalam penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Perhatian publik sempat tertuju pada salah satu kasus yang melibatkan selebritas berinisial SM. Dalam kasus yang kompleks tersebut, Billy tidak langsung menjadikan meja hijau sebagai satu-satunya tujuan. Sebaliknya, ia mengedepankan pendekatan Keadilan Restoratif atau Restorative Justice.
Melalui pendekatan yang manusiawi ini, ia berhasil memfasilitasi para pihak yang bertikai untuk mencapai sebuah titik perdamaian yang bermartabat. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa hukum bisa hadir bukan sebagai alat pembalasan, melainkan sebagai sarana pemulihan.
Dalam sambutannya saat menerima penghargaan, Billy menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Penghargaan ini ia lihat bukan sebagai garis finis, melainkan sebagai bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan. “Terima kasih kepada Detik atas penghargaan ini. Ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus melangkah lebih jauh,” ujarnya.
Ia juga berharap pencapaian ini bisa memantik inspirasi bagi rekan-rekan sejawatnya di dunia advokasi. Billy menekankan bahwa hukum harus hadir dengan manfaat nyata, mengedepankan jalan perdamaian, dan menerapkan asas ultimum remedium dimana hukum adalah jalan terakhir.
Bagi Billy, perjuangan membela perempuan dan anak tidak boleh berhenti di ruang pengadilan. Ia menegaskan bahwa ini adalah sebuah gerakan moral dan sosial yang membutuhkan keberlanjutan. Visinya adalah melihat semakin banyak advokat muda yang memiliki nyali untuk berdiri di garis depan. Mereka dibutuhkan untuk menjadi pengeras suara dan pembela bagi mereka yang kerap tidak memiliki akses terhadap keadilan. Perjuangannya adalah bukti bahwa profesi advokat bisa menjadi jembatan yang menghubungkan antara hukum yang tertulis dan keadilan yang dirasakan.

