Ruang.co.id – Di tengah ketegangan perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) sebesar 32%, Bupati Jember Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait menyatakan optimisme tinggi terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Keyakinannya ini bertumpu pada strategi yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, yang mengedepankan efisiensi ekonomi dan penguatan sektor informal, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Kami satu komando di belakang presiden,” tegas Gus Fawait, menegaskan kesiapan daerahnya untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam menghadapi tantangan global ini.
Gus Fawait mengungkapkan bahwa langkah pertama yang diambil oleh pemerintah daerah adalah memperkuat komunikasi dan koordinasi antar-kepala daerah. Sinergi ini dinilai krusial untuk meminimalkan dampak perang dagang, terutama dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan komoditas unggulan. “Kami di Jember fokus pada dua komoditas andalan, yaitu kopi dan cerutu. Subsidi insentif akan diberikan kepada pelaku usaha untuk menjaga kelancaran ekspor,” paparnya. Dengan demikian, diharapkan daya saing produk lokal tetap terjaga meskipun tarif impor AS meningkat.
Lebih lanjut, Gus Fawait menekankan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia telah teruji dalam menghadapi berbagai krisis, mulai dari krisis moneter 1998, resesi global 2008, hingga pandemi COVID-19. Menurutnya, ketangguhan tersebut tidak lepas dari peran sektor informal yang menjadi tulang punggung perekonomian. “UMKM, pedagang kecil, dan pedagang kaki lima (PKL) adalah pilar utama. Oleh karena itu, anggaran daerah akan dialokasikan secara khusus untuk pelatihan dan pembinaan guna meningkatkan kapasitas mereka,” tambahnya.
Dalam retret terakhir yang dihadiri oleh para kepala daerah, Gus Fawait mengungkapkan bahwa mereka telah mendapatkan panduan menyeluruh dalam menyikapi tantangan ekonomi global. “Kami diinstruksikan untuk saling mendukung, termasuk dengan memperkuat ekonomi domestik melalui peningkatan konsumsi produk dalam negeri,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan strategi Presiden Prabowo yang ingin mengurangi ketergantungan pada impor dan mendorong kemandirian ekonomi.
Sebagai salah satu daerah penghasil kopi dan cerutu terbesar di Indonesia, Jember tidak tinggal diam. Langkah-langkah konkret telah disiapkan, termasuk pemberian insentif ekspor bagi pelaku usaha dan program pelatihan bagi UMKM untuk meningkatkan kualitas produk. “Kami juga aktif berkoordinasi dengan daerah lain di Jawa Timur untuk menciptakan rantai pasok yang solid, sehingga distribusi komoditas berjalan lancar,” jelas Gus Fawait.
Di akhir pernyataannya, Gus Fawait menegaskan bahwa kekhawatiran berlebihan tidak diperlukan. “Dengan kepemimpinan presiden yang kuat dan solidaritas antar-daerah, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap on the track,” pungkasnya penuh semangat. Optimismenya ini menjadi sinyal positif bagi masyarakat dan pelaku usaha bahwa pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, siap menghadapi dinamika ekonomi global dengan strategi yang matang.