Ruang.co.id – Anggota komisi E DPRD Jawa Timur, Rasiyo Mengevaluasi problem sekolah rakyat yang saat ini sudah berjalan adalah guru. Menurutnya, guru yang mengajar di sekolah rakyat tidak hanya hanya pandai menguasai mata pelajaran yang diajarkannya. Tetapi juga harus mengerti ilmu psikologi. Hal ini karena siswa-siswa yang dihadapi berlatar belakang yang berbeda-beda.
āPemahaman anak-anak didik di sekolah rakyat ini berbeda-beda. Karena latar belakangnya yang berbeda-beda. Sehingga guru harus tahu psikologi mereka. Misalkan saja saat mereka diajar perkalian, pasti tidak samahasilnya, ada yang pintar ada yang susah mengerjakan, sehingga diperlukan kesabaran. Kesabaran ini merupakan basic dari seorang guru,ā kata Rasiyo.
Menurut mantan Sekdaprov jatim yang juga pernah menjabat Kepala dinas pendidikan Provnisi Jawa timur ini menyebutkan, perlu ada bimbingan khusus bagi siswayang dilakukan guru saat pembelajaran di asrama. Sehingga nantinya para siswa ini akan meningkat kemampuannya. Sebab jika sistem pembelajarannya masih seperti sekolah biasa, maka aka nada banyak perbedaan anatar siswa yang satu engan yang lain.
āJika dievaluasi, siswa di sekolah rakyat itu berbeda ā beda antara siswa A, B mauoun C. Ada yang melompat bagus ada pula yang drop. Sehingga Guru benar-benar memahami karakter maupun tingkat kecerdasan siswa-siswantya,ā tambah rasiyo.
Sementara itu ditanya soal program pemerintah yang menggunakan sistem digital uantuk proses pembelajaran siswa dengan menyiapkan Smart TV untuk pembelajaran jarak jauh bagi sekolah di daerah terpencil dan kekurangan guru. Rasiyo mendukung upaya pemerintah tersebut. Karena program ini merupakan lompatan besar untuk kemajuan pendidikan di Indonesia sehingga merata.
ā Smart TV ini interaktif, dilengkapi kamera. Sehinggadari pusat bisa memantau kelas yang kekurangan guru atau yang kesulitan. Sehingga para siswa akan tetap mendapatkan pengajaran terbaik meski berada di daerah terpencil. Hanya saja yang perlu digaris bawahi adalah jaringannya harus jelas dan bagus dan tidak boleh error ā tandas politisi partai demoikrat ini menegaskan.
Sebab, lanjut Rasiyo, jangan sampai tujuan yang bagus untuk pemerataan pendidikan harus terhambat karena masalah teknis, yaitu jaringan komunikasinya terputus.
Seperri diketahui, Presiden Prabowo Subianto menginginkan 330 ribu sekolah termasuk sekolah rakyat mempunyai Smart TV atau layar televise cerdas untuk mendukung kegiatan. Menurut presiden untuk saat ini yang disediaka baru10 ribu sekolah. Pada10 november 2025 nanti diharapka sudah ada 100 ribu sekolah mempunyai Smart TV. Kemudian tahun depan bisa bertambah lagi hingga target 330 ribu sekolah terpenuhi.

