Ruang.co.id – Liburan Lebaran seharusnya menyegarkan pikiran, tapi banyak orang justru merasa lelah, malas, dan sulit berkonsentrasi saat kembali ke rutinitas. Fenomena psikologis ini dikenal sebagai post holiday blues, kondisi yang dipicu oleh perubahan ritme tubuh dari mode bersantai ke mode produktif. Menurut Rafika Nur Kusumawati, dosen Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS), gejala ini wajar terjadi pada pelajar, pekerja, bahkan ibu rumah tangga sekalipun.
Mengenal Post Holiday Blues: Lebih dari Sekadar Rasa Malas Biasa
Post holiday blues bukan sekadar rasa malas biasa. Ini adalah bentuk stres ringan yang muncul karena otak dan tubuh perlu beradaptasi kembali setelah lama terbiasa dengan pola santai. Gejalanya bervariasi, mulai dari sulit tidur meski tubuh lelah, mudah tersinggung tanpa alasan jelas, hingga perasaan hampa karena liburan telah berakhir. Beberapa orang bahkan mengalami kecemasan akan tumpukan pekerjaan atau frustasi karena ekspektasi liburan tidak terpenuhi.
Strategi Psikologis untuk Mengembalikan Semangat Kerja
- Mulai dengan Aktivitas Ringan Sebelum Beban Berat
Jangan langsung terjun ke tugas kompleks di hari pertama. Mulailah dengan pekerjaan administratif seperti merapikan email, menyusun jadwal, atau menata meja kerja. Aktivitas sederhana ini membantu otak membangun momentum produktivitas tanpa tekanan berlebihan. - Atur Ulang Pola Tidur Secara Bertahap
Jika selama liburan Anda terbiasa tidur larut, coba majukan jam tidur 15-30 menit lebih awal setiap malam. Hindari penggunaan gawai sebelum tidur dan ciptakan ritual malam yang menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik instrumental. - Temukan Makna Baru dalam Rutinitas
Ubahlah perspektif tentang rutinitas dengan mencari tantangan kecil. Misalnya, jika Anda bekerja di bidang kreatif, coba eksplorasi teknik baru. Bagi pelajar, buatlah metode belajar yang lebih interaktif. Kegiatan baru memicu dopamin, hormon yang meningkatkan motivasi. - Batasi Paparan Media Sosial di Hari Pertama
Scroll berlebihan di media sosial bisa memperparah post holiday blues, terutama jika melihat orang lain seolah lebih bahagia. Alihkan waktu dengan aktivitas offline seperti olahraga ringan atau bertemu teman untuk ngopi santai. - Beri Hadiah untuk Diri Sendiri
Setelah menyelesaikan tugas pertama, berikan self-reward seperti makanan favorit atau waktu ekstra untuk hobi. Sistem reward memperkuat kebiasaan positif dan mengurangi resistensi terhadap pekerjaan. - Gunakan Teknik Pomodoro untuk Fokus Bertahap
Kerjakan tugas dalam interval 25 menit fokus penuh, lalu istirahat 5 menit. Teknik ini mencegah kelelahan mental dan membuat pekerjaan besar terasa lebih terkelola. - Evaluasi Liburan untuk Persiapan yang Lebih Baik
Refleksikan apa yang membuat liburan terasa kurang memuaskan. Apakah jadwal terlalu padat? Ekspektasi terlalu tinggi? Catatan ini membantu merencanakan liburan berikutnya dengan lebih realistis.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika gejala berlangsung lebih dari dua minggu disertai tanda depresi seperti hilang nafsu makan atau putus asa, segera konsultasikan ke psikolog. Post holiday blues yang tidak terkelola bisa berkembang menjadi burnout atau gangguan kecemasan.