Ngamen Jadi Tameng Maling Motor! Polsek Simokerto Gagalkan Aksi Kreatif Pencuri Vario

tukang ngamen maling motor
Polisi mengamankan pelaku pencurian motor berkedok tukang ngamen di Jalan Kapas Krampung, Surabaya. Foto: Istimewa
Mascim
Mascim
Print PDF

Ruang.co.id – Masyarakat Surabaya kembali diingatkan untuk waspada setelah Polsek Simokerto berhasil mengungkap modus pencurian motor yang tidak biasa. Kali ini, pelaku memanfaatkan profesi tukang ngamen sebagai kamuflase sebelum melakukan aksinya. Kejadian ini terjadi di Jl. Kapas Krampung, wilayah yang ramai namun ternyata menjadi sasaran empuk aksi curanmor.

Pelaku yang berinisial AA (24 tahun), warga Bulak Banteng, Kenjeran, ditangkap saat berjalan kaki di daerah yang sama tempat ia mencuri. Menurut keterangan Ipda Royan dari Unit Reskrim Polsek Simokerto, AA mengaku baru pertama kali melakukan pencurian motor dengan mengambil motor Vario hitam milik korban. Uniknya, AA memilih waktu siang bolong—tepat pukul 13.00 WIB—ketika banyak warga lengah.

Alih-alih menggunakan kekerasan, AA justru memanfaatkan aktivitas ngamen sebagai alat pengalih perhatian. “Dia berpura-pura menyanyi sambil mengamati motor yang parkir tanpa gembok tambahan,” jelas Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Triwahyudi, S.H. Metode ini termasuk baru di wilayah Surabaya dan patut diwaspadai mengingat tukang ngamen biasanya dianggap sebagai bagian dari pemandangan jalanan yang tidak mencurigakan.

Baca Juga: Operasi Malam Kapolsek Simokerto, Gangster dan Kejahatan Tak Dibiarkan

AA kini terancam hukuman 9 tahun penjara berdasarkan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Kapolsek Simokerto juga memberikan imbauan praktis kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya memasang gembok cakram tambahan. “Pelaku biasanya mencari motor dengan sistem pengaman standar. Gembok tambahan bisa mempersulit mereka,” ujarnya.

Jalan Kapas Krampung, disebut sebagai salah satu titik rawan pencurian motor di Surabaya. Selain menambah pengamanan, warga disarankan untuk menghindari parkir terlalu lama di area sepi. Jika memungkinkan, gunakan tempat parkir berpenjaga atau area dengan CCTV.

Kasus ini mencerminkan tren baru dalam kejahatan jalanan, di mana pelaku memanfaatkan profesi sehari-hari untuk menghindar dari kecurigaan. Sebelumnya, pernah ditemukan kasus serupa dengan pelaku menyamar sebagai pedagang asongan atau kurir. Polsek Simokerto mengaku akan meningkatkan patroli di lokasi-lokasi dengan aktivitas ekonomi padat namun minim pengawasan.

Baca Juga  Antara Jijik dan Manfaat: Kecoa, Hama yang Dibenci Namun Penting bagi Ekosistem
Baca Juga: Kisah RF, Tukang Parkir Surabaya yang Beralih Profesi Jadi Pencuri Motor Tetangga Sendiri