Surabaya, Ruang.co.id – Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka. Rudy William Keltjes, legenda Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia, menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (23/10) di Surabaya. Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh akun Instagram Persebaya Surabaya. “Selamat jalan, Om Rudy William Keltjes. Rest in peace,” tulis akun tersebut, menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
Rudy Keltjes adalah sosok yang dikenal luas di dunia sepak bola nasional. Selama kariernya, ia berhasil membawa Persebaya meraih berbagai prestasi gemilang, termasuk memenangkan trofi di tahun 1977. Gol yang ia cetak dalam laga final di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) melawan Persija Jakarta menjadi penentu kemenangan Persebaya. Rudy juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada saat itu.
Tidak hanya berjaya di level klub, Rudy juga pernah memperkuat Timnas Indonesia dalam ajang SEA Games tahun 1979 dan 1983. Sebagai pemain berdarah Belanda-Indonesia, ia lahir di Situbondo pada 12 Februari 1952. Di level klub, Rudy menjadi pilar penting di Niac Mitra, tim yang berhasil meraih gelar juara Galatama pada musim 1980-1981 dan 1982-1983. Bahkan, Niac Mitra sukses meraih kemenangan di turnamen internasional Aga Khan di Bangladesh pada 1979.
Karier kepelatihannya pun tak kalah cemerlang. Rudy pernah menjabat sebagai pelatih Persebaya Surabaya dua kali, yakni di Liga Bank Mandiri VII musim 2000/2001 dan Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Di akhir kariernya, ia menjabat sebagai Direktur Teknis Persikab Bandung, di mana ia membantu membina pemain-pemain muda, termasuk Catur Pamungkas, yang kini bermain untuk Persebaya dan pernah diasuh Rudy saat memperkuat PON Jatim di Papua pada 2021.
Rudy dikenal sebagai pelatih yang keras dan disiplin, julukan “Franz Beckenbauer-nya Indonesia” pun melekat padanya. Dedikasi dan kontribusinya untuk sepak bola Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih, akan selalu dikenang.