Sidoarjo, Ruang.co.id — Di tengah pagi yang hangat di Alun-alun Sidoarjo, semangat kebangkitan nasional kembali membara. Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2025 dengan keteguhan, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menapaki jalan baru menuju Indonesia yang lebih kuat dan beradab.
Upacara bertema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat” bukan sekadar seremoni, melainkan refleksi kolektif atas perjalanan panjang bangsa ini melewati badai krisis global. Dalam pidatonya, Mimik Idayana membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang menekankan bahwa kebangkitan adalah proses yang tak selesai dalam satu masa.
“Kita hidup di zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan,” katanya.
Dalam lintasan sejarah selama 117 tahun sejak Budi Utomo berdiri, Indonesia terus bergerak dari sebuah kesadaran kolektif menuju aksi nyata. Kini, tantangannya tak lagi kolonialisme, tetapi disrupsi digital, krisis pangan, dan kedaulatan data.
Pemkab.Sidoarjo, sejalan dengan visi nasional, mendorong kolaborasi lintas sektor demi merespons zaman yang menuntut kepemimpinan cerdas dan progresif.
Pemerintah pusat pun menjawab tantangan ini melalui kebijakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau lebih dari 3,5 juta anak, sementara layanan kesehatan gratis berbasis digital memudahkan 777 ribu warga mengakses pemeriksaan medis tanpa batasan wilayah. Di sektor ekonomi, Danantara Investment Agency lahir untuk memastikan pengelolaan kekayaan negara berpihak pada rakyat dan mempercepat pemerataan kesejahteraan.
Transformasi manusia menjadi fondasi penting. Dengan percepatan pelatihan vokasi, penguasaan AI, dan pembukaan AI Centre of Excellence di Papua, pemerintah memperkuat kesiapan generasi muda menghadapi era digital.
Perlindungan anak di ruang digital juga diperkuat melalui PP TUNAS sebagai bukti bahwa Indonesia tidak sekadar membangun, tapi juga melindungi.
“Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar yaitu membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat,” tutup Mimik Idayana.
Sebuah ajakan tulus, bukan untuk mengulang sejarah, tetapi menjadikannya pijakan untuk melompat lebih tinggi. Momentum Harkitnas 2025 adalah sinyal kuat bahwa Indonesia siap menatap masa depan dengan kepala tegak dan hati menyala.
