Ruang.co.id – Spirit kepedulian sosial dan kerja kemanusiaan Lion Club Surabaya (LCS) Shining kembali diwujudkan dalam aksi nyata. Kali ini, kegiatan bakti sosial mereka menyasar Yayasan Dharma Ibu St. Vincentius A Paulo, sebuah lembaga yang menaungi TK, SD, dan SMP Katolik Indriyasana IV di Jalan Patemon Kali, Surabaya. Kamis (05/12/2025). Aksi pemberian bantuan sosial ini digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru, menitikberatkan pada dukungan untuk dunia pendidikan dan kesejahteraan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Puspita Dewi Prijadi, Past President LCS Shining, menegaskan komitmen organisasi tersebut. “Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian nyata terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak,” ujarnya. Bantuan material yang disalurkan mencakup seragam sekolah, tas, paket sembako, serta angpao untuk para siswa. Namun, yang membuat aksi ini spesial adalah kemasannya yang membawa pesan lebih dalam tentang pelestarian lingkungan hidup.
Program sosial LCS Shining ini dirancang dengan pendekatan holistik. Seluruh bantuan yang diberikan sengaja dikemas menggunakan tas ramah lingkungan yang dapat dipakai berulang kali. Puspita Dewi menjelaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari edukasi lingkungan sejak dini. “Pendekatan ini selaras dengan misi organisasi untuk mendorong kebiasaan hidup yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai,” jelasnya.
Menurutnya, kebiasaan ramah lingkungan seperti memilih wadah yang bisa digunakan kembali merupakan bentuk investasi untuk generasi mendatang. “Kebiasaan kecil merupakan bentuk pendidikan ekologis yang penting untuk ditanamkan sejak dini,” tambah Puspita. Melalui cara ini, aksi kepedulian lingkungan tidak lagi sekadar wacana, tetapi menjadi praktik nyata yang dipegang oleh penerima bantuan.
Dukungan komunitas sosial LCS Shining memahami bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada siswa dan sarana. Lilies Sugianto, pengurus aktif LCS Shining, menyoroti peran sentral para pendidik. Ia melihat langsung dedikasi para guru dan suster di yayasan tersebut, yang kerap bekerja melampaui tugas dengan sumber daya terbatas. “Peran guru sering kali bekerja melebihi batas dengan kesejahteraan yang minim,” ucap Lilies.
Ia bahkan mengungkapkan realita yang dihadapi. “Terdapat guru dan suster yang bahkan mencari donatur demi keberlangsungan pembelajaran,” tuturnya. Oleh karena itu, kontribusi LCS Shining dianggap sangat tepat sasaran. Bantuan ini bukan sekadar menyemarakkan hari raya, tetapi juga menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi guru. “Kontribusi LCS Shining tepat sasaran karena menegaskan penghargaan atas dedikasi para guru yang menjadi tulang punggung pendidikan,” tegas Lilies. Harapannya, kegiatan ini menjadi motivasi belajar anak-anak sekaligus penyemangat bagi para guru dalam pengabdian mereka.
Kegiatan sosial di Surabaya oleh LCS Shining ini merupakan satu bagian dari ekosistem program berkelanjutan mereka. Organisasi nirlaba ini secara konsisten menjalankan kegiatan positif di masyarakat melalui tiga pilar utama: kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Dalam bidang kesehatan masyarakat, mereka aktif mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis, membagikan kacamata baca, dan menggalang donor darah.
Sementara untuk pilar bantuan pendidikan, fokusnya adalah pemberian beasiswa siswa, penyediaan perlengkapan sekolah lengkap, serta pengembangan sarana belajar untuk sekolah swasta dan berbasis yayasan. Adapun aksi nyata lingkungan hidup diwujudkan via kampanye kurangi plastik, penanaman pohon, dan edukasi daur ulang sampah. Seluruh inisiatif kepedulian sosial ini diarahkan untuk menciptakan dampak sosial berkelanjutan yang menyentuh berbagai lapisan dan berkontribusi pada pembangunan manusia berkualitas.

